Selasa, 01 Mei 2012

Apa Itu Kembang Setaman?



”Kembang Setaman” adalah istilah Jawa untuk menyebut jumlah bunga yang terkumpul dalam satu paket bungkusan daun pisang, biasanya terdiri dari bunga mawar, melati, kanthil, kenanga dan irisan daun pandan wangi. Sekumpulan bunga ini berfungsi sebagai pelengkap ritual yang ditaburkan disekeliling obyek yang memiliki memori khusus dlam kehidupan seeorang (makam, perempatan jalan, arca, prasasti, air laut dll), dimaksudkan dengan ritual itu agar keharuman senantiasa menyelimuti si mati/yang telah meninggal saat menghadap Tuhan, ebagai pertanda tempat bahaya atau roh halus penunggu. Tidak bisa disangkal lagi bahwa “kembang setaman” adalah wangsit Gusti Allah pada tanaman-tetumbuhan. Agar kita senantiasa eling pada ciptaannya yang maha sempurna.

Mekar bunga.si kembang setaman, 
utuh-sempurna dalam keindahan.

Juga keharuman. Itu kesan mendalam saat kita pandang
rona mekar bunga di taman.Adakah cacat cela?
Alam terhiasi oleh “suar emosi keindahan” berkala pada tanaman bunga.
Emosi yang menyeruakkan kesucian
– yang suci, ternyata tidak saja berwarna putih melati,
tapi bisa merah-mawar, ungu-anggrek, biru-tulip atau kuning-kenanga…
Lantas kemana si kumbang datang,
ke sari bunga yang harum-manis, tentu ia datang bertandang
lalu menghisapnya untuk dibawa pulang.
Bung, rehat sejenak, pergilah ke taman bunga,
Mekar yang dipandang, akan menyenangkan mata,
juga hati dan perasaan, lupakan kejenuhan rutin sehari-hari,
itu obat pelipur lara yang paling murah.
Ingat, jangan tunda tunda, pandang ia sepuas puasnya atau petik ia -untuk hiasan meja makan, ruang tamu atau saat "candle nite"  yang romantis, petik lah bunga, Bung!, 
sebab bunga punya waktu terbatas, mekar bunga punya kesementaraan, takkan abadi.
Sampaikan salam pada kumbang dan kupu kupu, jangan bersedih karena layu bunga. 
Esok, ranum kuntum bunga akan menjanjikan mekar yang menyuarkan keindahan dan keharuman yang setara.Hanya siklus keindahan yang bunga punya.
Untuk berkuncup kembang lagi, sesuai kodratnya.
Biarkan saja bunga layu, masa kan berganti.
Kelak mekar-bunga akan datang kembali. Suci kembali.   
Begitulah cara alam mengatur dan menghiasi dirinya dengan harum-keindahan bermagis,
untuk menemani kesendirian kita, agar kerasan tinggal berlama lama di planet bumi.

Salam
Tarekat Al-Iqra' Wujudiyah (Tarekat Syifaiyah)
(Tarekat Pembacaan Wujud Alam Semesta)

&&&



4 komentar:

  1. like thiss... sip artikel nya bang >>

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks, matur nuwun...kehadiranmu takkan terlupakan...!

      Hapus
  2. Ternyata pakai pandan wangi, selama ini kalau saya ditanya cuma jawab 4 macam bunga saja,yaitu: mawar, melati, kantil, dan kenanga.
    Jadi tambah wawasan

    BalasHapus