”Kembang
Setaman” adalah istilah Jawa untuk menyebut jumlah bunga yang terkumpul dalam satu
paket bungkusan daun pisang, biasanya terdiri dari bunga mawar, melati,
kanthil, kenanga dan irisan daun pandan wangi. Sekumpulan bunga ini berfungsi
sebagai pelengkap ritual yang ditaburkan disekeliling obyek yang memiliki
memori khusus dlam kehidupan seeorang (makam, perempatan jalan, arca, prasasti,
air laut dll), dimaksudkan dengan ritual itu agar keharuman senantiasa
menyelimuti si mati/yang telah meninggal saat menghadap Tuhan, ebagai pertanda
tempat bahaya atau roh halus penunggu. Tidak bisa disangkal lagi bahwa “kembang
setaman” adalah wangsit Gusti Allah pada tanaman-tetumbuhan. Agar
kita senantiasa eling pada ciptaannya yang maha sempurna.
Mekar bunga.si kembang setaman,
utuh-sempurna dalam keindahan.
utuh-sempurna dalam keindahan.
Juga keharuman. Itu kesan mendalam
saat kita pandang
rona mekar bunga di taman.Adakah
cacat cela?
Alam terhiasi oleh “suar emosi
keindahan” berkala pada tanaman bunga.
Emosi yang menyeruakkan kesucian
– yang suci, ternyata tidak saja berwarna putih
melati,
tapi bisa merah-mawar, ungu-anggrek, biru-tulip
atau kuning-kenanga…
Lantas kemana si kumbang datang,
ke sari bunga yang harum-manis, tentu
ia datang bertandang
lalu menghisapnya untuk
dibawa pulang.
Bung, rehat sejenak, pergilah ke
taman bunga,
Mekar yang dipandang, akan
menyenangkan mata,
juga hati dan perasaan, lupakan
kejenuhan rutin sehari-hari,
itu obat pelipur lara yang paling
murah.
Ingat, jangan tunda tunda, pandang
ia sepuas puasnya atau petik ia -untuk hiasan meja makan, ruang tamu
atau saat "candle nite" yang romantis, petik lah bunga, Bung!,
sebab bunga punya waktu terbatas, mekar
bunga punya kesementaraan, takkan abadi.
Sampaikan salam pada kumbang dan kupu kupu, jangan bersedih karena layu bunga.
Esok, ranum kuntum bunga akan menjanjikan mekar yang menyuarkan keindahan dan keharuman yang setara.Hanya siklus keindahan yang bunga punya.
Esok, ranum kuntum bunga akan menjanjikan mekar yang menyuarkan keindahan dan keharuman yang setara.Hanya siklus keindahan yang bunga punya.
Untuk berkuncup kembang lagi, sesuai
kodratnya.
Biarkan saja bunga layu, masa kan berganti.
Biarkan saja bunga layu, masa kan berganti.
Kelak mekar-bunga akan datang
kembali. Suci kembali.
Begitulah cara alam mengatur dan
menghiasi dirinya dengan harum-keindahan bermagis,
untuk menemani kesendirian kita,
agar kerasan tinggal berlama lama di planet bumi.
Salam
Tarekat Al-Iqra' Wujudiyah (Tarekat Syifaiyah)
(Tarekat Pembacaan Wujud Alam Semesta)
&&&
like thiss... sip artikel nya bang >>
BalasHapusThanks, matur nuwun...kehadiranmu takkan terlupakan...!
HapusBagus infonya
BalasHapusTernyata pakai pandan wangi, selama ini kalau saya ditanya cuma jawab 4 macam bunga saja,yaitu: mawar, melati, kantil, dan kenanga.
BalasHapusJadi tambah wawasan