Minggu, 10 April 2022

Apa Itu Perang?


Perang itu konflik. Perang memang kejam, sebab peluru melesat tanpa mata alias buta. Peluru bisa menerjang apa saja dihadapannya tanpa belas kasihan, serta tak peduli apakah orang itu benar atau salah. Terbukti korban perang yang berkepanjangan bukan hanya tentara, tapi lebih banyak pada rakyat sipil. Ada yang beranggapan bahwa  medan perang adalah palagan suci bagi para ksatria pembela bangsa dan negara. Manakala genderang perang sudah ditabuh, suara terompet melengking dan yel yel lagu mars perang  sudah dinyanyikan, maka para prajutrit berbondong-bondong seakan berpesta, menari-nari dengan senjata terhunus ditangan, ya pesta pertumpahan darah dan kehilangan nyawa serta jerit tangis bagi para korban yang tak berdosa. Dalam dunia militer, bagi prajurit yang hilang atau gugur akan mendapat julukan “pahlawan” dari masing masing negara yang sedang berperang. Gugur dalam pertempuran di medan laga merupakan cita cita bagi para ksatria. Perang adalah sarana pelampiasan nafsu membunuh dan menyalurkan naluri purba yang sudah ada sejak manusia ada. Dengan perang akan dicapai sebuah pembebasan atau  pembelengguan. Bagi yang kalah perang harus tunduk pada pakta perjanjian yang disusun oleh sang pemenang perang. Kapan perang akan berhenti? Bila tak memiliki senjata lagi hingga menyerah kalah, atau bila salah satu  atau pihak2 yang berperang sudah merasa  lelah dan bosan atau ada pihak yang berhasil mendamaikan. Tak dapat dipungkiri bahwa perang akan menimbulkan  kerusakan properti  (bangunan hancur dan rusak),  meninggalkan rongsokan besi senjata berat serta tubuh korban yang bergelimpangan. Perang pada jaman pertengahan beda dengan perang jaman modern. Perang yang hanya mengandalkan kuda, pedang dan anak panah pada jaman pertengahan hanya membawa korban yang masih terbilang sedikit, tapi dalam kancah perang modern yang telah mempergunakan teknologi digital atau teknologi informasi- setelah ditemukannya alat perang yang memiliki daya rusak masal/bom nuklir memiliki daya rusak yang masif. Dalam perang modern ini, dengan sekali pencet tombol, maka akan terjadi serangan yang membawa jatuh korban ratusan ribu nyawa melayang (ingat pada bom nuklir pada kota Hiroshima dan Nagasaki). Fenomena yang terjadi di lapangan perang modern adalah penggunaan pesawat terbang nir-awak (drone)  yang dapat digunakan untuk mengintai wilayah lawan atau menyerang dengan menjatuhkan bom atau menabrakkan diri (senjata bunuh diri) yang dikendalikan pada jarak jauh. Pada era perang dingin terdapat istilah perang proksi, yaitu perang yang terjadi karena aksi pihak ketiga alias perang yang melibatkan kaki tangan / bawahan dari para pemain yang sesungguhnya di sebuah negara.  Perang proksi tidak hanya berperang menggunakan kekuatan militer, tetapi juga melalui berbagai aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan hukum. Perang proksi biasanya melibatkan konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung karena konflik secara langsung antar kedua kekuatan tersebut akan berisiko kehancuran yang jauh lebih besar. Lantas apa itu yang disebut kejahatan perang? Yaitu suatu pelanggran terhadap hukum perang atau hukum internasional yang dilakukan oleh pihak militer atau sipil. Ya itulah sisi abu abu dari manusia modern, walaupun perang merupakan permufakatan untuk saling membunuh yang direstui oleh Negara yang berperang, tapi perang juga memiliki kode etik atau aturan baik yang tertulis atau tidak.

$$$

Tidak ada komentar:

Posting Komentar