Senin, 05 September 2022

Pitutur #23 (Apa itu cantik?)


Tunjukkanlah kecantikanmu, jangan kau sembunyikan. Sesungguhnya dengan kecantikan itu, menunjukkan bahwa Tuhan memiliki kehendak dan anugerah bagi sekalian alam ciptaanya. Laksana burung merak memamerkan keindahan bulunya, sehingga membuat mata yang memandang takjub akan kuasa Tuhan






Kamis, 01 September 2022

PItutur #22 (Apa Itu Mutanyi?)

Hiasi perjalanan hidupmu dengan 
musik, tarian dan nyanyian.
Sesungguhnya dalam ke-3nya itu 
terdapat manfaat 
yang membahagiakan.
Kebahagian dalam hidup itu 
tujuan saat kau berada didunia 
yang akan melangkahkan nasibmu menuju 
kebahagian akhirat kelak.

Minggu, 14 Agustus 2022

ROPPI (ROOSDIANSYAH PRIBADI) CHESS CLUB

 



Dalam rangka memperingati 
Hari Kemerdekaan RI ke-77
Kami dari 
ROPPI CHESS CLUB
 menyediakan 
“Kopi Kemerdekaan”
Sebanyak 77 cangkir kopi GRATIS kepada anggota PERCAKED.
(Persatuan Catur Kedurus)
Jl. Kedurus Dukuh X/1 Surabaya 
Wedang kopi sudah bisa dipesan ke Bu Patona (pemilik Warung Kopi Patona) mulai hari ini.



Gens Una Sumus yang artinya "Kita Satu Keluarga", demikian jargon unen unen permainan catur. Ini merupakan permainan strategi berpikir. Catur diyakini berasal dari India. Chaturanga juga diperkirakan merupakan nenek moyang dari permainan strategi serupa yang berasal dari Dunia Timur, seperti xiangqi (catur China, janggi (catur Korea), dan shogi (catur Jepang). 

Ingat! permainan berfikir ini makan waktu panjang, jadi harus bijak dalam melangkah. Kunci permainan catur adalah manajemen waktu/tempo, langkah umpan strategis, pertukaran yang menguntungkan dan cari posisi bidak yang paling berpotensi menguasai medan. Mari bermain catur dengan bijaksana.  


Sabtu, 30 Juli 2022

Apa Itu Astabrata ?

 


Astabrata (8 Watak Kepemimpinan) yang harus dimiliki raja raja Jawa saat memimpin di nusantara. Astabrata merupakan nasehat Sri Rama pada Arya Wibisana (adik Rahwana) yang akan menjadi raja di Alengka untuk menggantikan kakaknya itu.

1. Watak Dewa Indra (Dewa Hujan). Seorang pemimpin hendaknya senang memberikan anugerah pada rakyatnya yang baik dan berjasa. Kebijakan yang dibuat harus mampu memberikan kesuburan dan kesejahteraan bagi rakyatnya.

2. Watak Dewa Yama (Dewa Kematian). Seorang pemimpin harus berani menghukum siapa yang bersalah menurut hukum dan perundangan yang berlaku secara adil.

3. Watak Dewa Surya (Dewa Matahari). Seorang pemimpin harus bisa melakukan redistribusi pendapatan bagi rakyatnya. Menarik pajak bagi yang mampu dan menggunakan untuk kepentingan umum.

4. Watak Dewa Soma (Dewa Bulan). Seorang raja harus memberikan belas kasih kepada seluruh rakyat, sehingga rakyat bisa bahagia.

5. Watak Dewa Bayu (Dewa Angin). Seorang raja harus dapat menyentuh seluruh perikehidupan rakyat, tanpa pandang bulu, dan setiap kebijakannya bisa menyentuh aspirasi rakyat. Rakyat bisa merasakan hidup penuh kekeluargaan, rukun guyub, saling memberi saling menerima. Sesuai dengan watak angin yang selalu bertiup ke sana ke mari memberikan kesejukan, dorongan, dan arah menuju manusia yang sesungguhnya. Seorang raja harus menghayati filsafat angin dan diterapkan dalam kebijakannya.

6. Watak Dewa Kuwera (Dewa Kekayaan/Dewa Bumi). Sebagai mana bumi yang memiliki segala sumber daya dan kekayaan, seorang raja harus menjadi sumber kekayaan baik materi maupun spirit untuk membuat rakyatnya sejahtera. Bumi itu belas kasih, ikhlas, rela berkorban dan bersedia menjadi tumpuan siapa saja. Walaupan selalu diinjak, dicangkul, tapi bumi selalu memberikan yang terbaik.

7. Watak Dewa Waruna (Dewa Laut). Seorang raja hendaknya mempunyai kedalaman dan keluasan wawasan sebagaimana lautan atau samudra, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan rakyatnya, tangguh menghadapi karang persoalan kehidupan, dan menjadi sarana pelayaran bangsanya menuju kejayaan.

8. Watak Dewa Agni (Dewa Api). Seorang raja harus mempu memberikan semangat atau motivasi pada rakyatya untuk berbuat kebajikan bersama. Dan seorang raja harus bisa membasmi kejahatan sebagaimana api membakar kayu bakar bahkan harus mampu menyucikan peradaban yang rusak.

Sumber : Epochtimesindonesiadotcom

Rabu, 20 Juli 2022

Cak Eddy, Pendekar Lingkungan

 

Namanya Ir.Eddy Soentjahjo MT, kami para sahabat biasa memanggilnya Cak Eddy (Arek Kedurus II). Persahabatan saya dengan Cak Eddy terjadi sejak masa kanak kanak hingga usia manula, jadi kita gaul bersama sudah lebih dari 50 tahun. Masih teringat saat itu, ketika kami menjelang ujian THB (Tes Hasil Belajar) Sekolah Dasar kelas 6, kami saling melempar teka teki/pertanyaa bahan ujian, siapa yang salah menjawab bakal kena hukuman, yaitu memukul kepala dengan gulungan kertas. Setelah menamatkan studi S1 dan S2 Teknik Kimia di ITB Bandung, karir Cak Eddy berlabuh di Kementrian Lingkungan Hidup, sebagai konsultan tenaga ahli, khususnya masalah limbah pencemaran lingkungan. Karena dunia kerjanya ini, sudah puluhan kasus pencemaran limbah B3 di Indonesia sudah diselesaikannya, sehingga karena dunia kerjanya ini, bolehlah Cak Eddy disebut sebagai “Pendekar Lingkungan” yang tugasnya menjewer para pencemar lingkungan di Indonesia. Sebagai konsultan, upahnya dimulai dari sekedar pengganti uang transport hingga diperlakukan layaknya seorang professional. Kini dari hasil jerih payahnya itu, kami teman alumninya saat SMP (angkatan 1979) turut kebagian rejeki dengan seringnya ditraktir rekreasi untuk wisata bersama merajut nostalgia kenangan lama. Kemarin, selama 4 hari kami sebanyak 31 orang teman alumni SMP Negeri 1 Taman Sidoarjo, berwisata ke Bali dengan tajuk “79 Goes To Bali”. Terima kasih Cak Eddy, semoga selalu sehat dan lancar rejeki. Amin.

Siapakah yang disebut sahabat itu?

Ia teman sisihan kita, tempat berbagi saat

berkalang kesedihan dan kebahagiaan.

Kadang persahabatan yang tulus bisa melebihi

ikatan persaudaraan.

Jika demikian, maka sahabat adalah asset gaul kita.

Semakin banyak sahabat, maka akan semakin mudah

kita melewatkan waktu kehidupan sosial kita.

Sahabat dapat membuat jalan hidupmu yang semula kelam

berubah menjadi terang.

Terimaksih sahabat, keberadaanmu tak terlupakan.

$$$

Rabu, 06 Juli 2022

Pasar Malam Kagetan

Bundaran GSI Kedurus - Surabaya

Mari kita rehat sejenak di bundaran ini untuk melepas lelah sambil ngeceng ria sembari menikmati seruputan kopi atau wewedangan. Bila malam minggu atau week end ramainya bukan main seperti pasar malam. Rakyat tumplek blek lesehan diatas rerumputan atau bercengkerama di atas motor. Lokasinya di pinggir perumahan GSI Kedurus – Surabaya. Jajanan disini dipajang dengan harga kisaran 1000 – 15.000 rupiah. Cukup murah untuk biaya kongkow2 melewatkan dinginnya malam, ditemani lampu2 lapak pedagang kecil mikro yang datang dari penjuru Surabaya, bahkan ada pedagang pendatang yang datang dari jauh, dari Brebes – Jawa Tengah untuk mengais rejeki malam hari.

 


Wahai bundaran GSI Kedurus

Dihalamanmu kami bertemu kawan baru.

Semoga dapat menjadi sahabat yang lekat tak lekang oleh waktu.

Suasanamu yang asri dan ramai penuh insan yang bertemu

 untuk memadu kasih atau sekedar melepas rindu ditemani

 jajanan yang murah dan lezat, menyatu dengan selera.

Disini para keluarga bertemu dengan pedagang kaki lima

untuk rehat sambil mengasuh anak cucu

Ayo kawan mari datang kemari, sebab tikar lesehan sudah digelar.

Itu berartai kisah nyante sudah bisa dimulai untuk menuai syahdu.

 

Minggu, 19 Juni 2022

KIdung Uler Kambang

Tirto tirto wijiling angkoso
(Air menetes dari langit)

Sayuk rukun rukun karo kacane

(Harus rukun pada teman)

Jo lali lo mas kowe gotong royong nyambut gawe
(Jangan lupa, sampeyan gotong royong dalam bekerja)

Romo nyenyuwuno mrih kasembadaning sedyo
(Ayah meminta pada kemampuan diri ber-swasembada)

Kinclong alah alah kinclong

(Bersinarlah Bersinarlah)

Kinclong guwayane Mubyar murup mencorong katon tejane
(Bersinarlah pancaran wajah menyala  terang)

Gones yo romo ramane dewe
(Percaya pada ayah sendiri)

Kawi limo putrane dahyang durno

(Pandito Durno beranak lima)

Poncosilo dasaring nagri utomo
(Pancasila dasar utama Negara)

Ala ora pati ayu nanging nggregetake
(Walaupun tidak terlalu cantik tapi menyakitkan)

Yo la yo mas yo la yo mas

(Baiklah Kak, baiklah)

Man eman man eman romo
(Aduh sayang, Bapak)

Lir puspito wernaning kusumeng puro
(Untaian bunga menghiasi keindahan kota)

Brambang mas sak sen limo berjuang labuh negoro
(Bawang merah, lima satu sen, berjuanglah demi  negara)

Brambang mas sak sen telu berjuang dimen bersatu
(Bawang merah, tiga satu sen, berjuang harus bersatu)

                                                             Yo la yo mas                                                            
(Baiklahk Kak)

Ora butuh godhong kayu butuhku tentrem rahayu
(Tidak butuh daun kayu, butuhku selamat dan tenteram)

Ora butuh mas kae kae butuhku tentrem atine

(Tidak butuh emas, butuhku hati yang tenteram)

 

Syair Kidung : Uler Kambang

Karangan : Ki Narto Sabdo