Senin, 05 September 2022

Pitutur #23 (Apa itu cantik?)


Tunjukkanlah kecantikanmu, jangan kau sembunyikan. Sesungguhnya dengan kecantikan itu, menunjukkan bahwa Tuhan memiliki kehendak dan anugerah bagi sekalian alam ciptaanya. Laksana burung merak memamerkan keindahan bulunya, sehingga membuat mata yang memandang takjub akan kuasa Tuhan






Kamis, 01 September 2022

PItutur #22 (Apa Itu Mutanyi?)

Hiasi perjalanan hidupmu dengan 
musik, tarian dan nyanyian.
Sesungguhnya dalam ke-3nya itu 
terdapat manfaat 
yang membahagiakan.
Kebahagian dalam hidup itu 
tujuan saat kau berada didunia 
yang akan melangkahkan nasibmu menuju 
kebahagian akhirat kelak.

Minggu, 14 Agustus 2022

ROPPI (ROOSDIANSYAH PRIBADI) CHESS CLUB

 



Dalam rangka memperingati 
Hari Kemerdekaan RI ke-77
Kami dari 
ROPPI CHESS CLUB
 menyediakan 
“Kopi Kemerdekaan”
Sebanyak 77 cangkir kopi GRATIS kepada anggota PERCAKED.
(Persatuan Catur Kedurus)
Jl. Kedurus Dukuh X/1 Surabaya 
Wedang kopi sudah bisa dipesan ke Bu Patona (pemilik Warung Kopi Patona) mulai hari ini.



Gens Una Sumus yang artinya "Kita Satu Keluarga", demikian jargon unen unen permainan catur. Ini merupakan permainan strategi berpikir. Catur diyakini berasal dari India. Chaturanga juga diperkirakan merupakan nenek moyang dari permainan strategi serupa yang berasal dari Dunia Timur, seperti xiangqi (catur China, janggi (catur Korea), dan shogi (catur Jepang). 

Ingat! permainan berfikir ini makan waktu panjang, jadi harus bijak dalam melangkah. Kunci permainan catur adalah manajemen waktu/tempo, langkah umpan strategis, pertukaran yang menguntungkan dan cari posisi bidak yang paling berpotensi menguasai medan. Mari bermain catur dengan bijaksana.  


Sabtu, 30 Juli 2022

Apa Itu Astabrata ?

 


Astabrata (8 Watak Kepemimpinan) yang harus dimiliki raja raja Jawa saat memimpin di nusantara. Astabrata merupakan nasehat Sri Rama pada Arya Wibisana (adik Rahwana) yang akan menjadi raja di Alengka untuk menggantikan kakaknya itu.

1. Watak Dewa Indra (Dewa Hujan). Seorang pemimpin hendaknya senang memberikan anugerah pada rakyatnya yang baik dan berjasa. Kebijakan yang dibuat harus mampu memberikan kesuburan dan kesejahteraan bagi rakyatnya.

2. Watak Dewa Yama (Dewa Kematian). Seorang pemimpin harus berani menghukum siapa yang bersalah menurut hukum dan perundangan yang berlaku secara adil.

3. Watak Dewa Surya (Dewa Matahari). Seorang pemimpin harus bisa melakukan redistribusi pendapatan bagi rakyatnya. Menarik pajak bagi yang mampu dan menggunakan untuk kepentingan umum.

4. Watak Dewa Soma (Dewa Bulan). Seorang raja harus memberikan belas kasih kepada seluruh rakyat, sehingga rakyat bisa bahagia.

5. Watak Dewa Bayu (Dewa Angin). Seorang raja harus dapat menyentuh seluruh perikehidupan rakyat, tanpa pandang bulu, dan setiap kebijakannya bisa menyentuh aspirasi rakyat. Rakyat bisa merasakan hidup penuh kekeluargaan, rukun guyub, saling memberi saling menerima. Sesuai dengan watak angin yang selalu bertiup ke sana ke mari memberikan kesejukan, dorongan, dan arah menuju manusia yang sesungguhnya. Seorang raja harus menghayati filsafat angin dan diterapkan dalam kebijakannya.

6. Watak Dewa Kuwera (Dewa Kekayaan/Dewa Bumi). Sebagai mana bumi yang memiliki segala sumber daya dan kekayaan, seorang raja harus menjadi sumber kekayaan baik materi maupun spirit untuk membuat rakyatnya sejahtera. Bumi itu belas kasih, ikhlas, rela berkorban dan bersedia menjadi tumpuan siapa saja. Walaupan selalu diinjak, dicangkul, tapi bumi selalu memberikan yang terbaik.

7. Watak Dewa Waruna (Dewa Laut). Seorang raja hendaknya mempunyai kedalaman dan keluasan wawasan sebagaimana lautan atau samudra, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan rakyatnya, tangguh menghadapi karang persoalan kehidupan, dan menjadi sarana pelayaran bangsanya menuju kejayaan.

8. Watak Dewa Agni (Dewa Api). Seorang raja harus mempu memberikan semangat atau motivasi pada rakyatya untuk berbuat kebajikan bersama. Dan seorang raja harus bisa membasmi kejahatan sebagaimana api membakar kayu bakar bahkan harus mampu menyucikan peradaban yang rusak.

Sumber : Epochtimesindonesiadotcom

Rabu, 20 Juli 2022

Cak Eddy, Pendekar Lingkungan

 

Namanya Ir.Eddy Soentjahjo MT, kami para sahabat biasa memanggilnya Cak Eddy (Arek Kedurus II). Persahabatan saya dengan Cak Eddy terjadi sejak masa kanak kanak hingga usia manula, jadi kita gaul bersama sudah lebih dari 50 tahun. Masih teringat saat itu, ketika kami menjelang ujian THB (Tes Hasil Belajar) Sekolah Dasar kelas 6, kami saling melempar teka teki/pertanyaa bahan ujian, siapa yang salah menjawab bakal kena hukuman, yaitu memukul kepala dengan gulungan kertas. Setelah menamatkan studi S1 dan S2 Teknik Kimia di ITB Bandung, karir Cak Eddy berlabuh di Kementrian Lingkungan Hidup, sebagai konsultan tenaga ahli, khususnya masalah limbah pencemaran lingkungan. Karena dunia kerjanya ini, sudah puluhan kasus pencemaran limbah B3 di Indonesia sudah diselesaikannya, sehingga karena dunia kerjanya ini, bolehlah Cak Eddy disebut sebagai “Pendekar Lingkungan” yang tugasnya menjewer para pencemar lingkungan di Indonesia. Sebagai konsultan, upahnya dimulai dari sekedar pengganti uang transport hingga diperlakukan layaknya seorang professional. Kini dari hasil jerih payahnya itu, kami teman alumninya saat SMP (angkatan 1979) turut kebagian rejeki dengan seringnya ditraktir rekreasi untuk wisata bersama merajut nostalgia kenangan lama. Kemarin, selama 4 hari kami sebanyak 31 orang teman alumni SMP Negeri 1 Taman Sidoarjo, berwisata ke Bali dengan tajuk “79 Goes To Bali”. Terima kasih Cak Eddy, semoga selalu sehat dan lancar rejeki. Amin.

Siapakah yang disebut sahabat itu?

Ia teman sisihan kita, tempat berbagi saat

berkalang kesedihan dan kebahagiaan.

Kadang persahabatan yang tulus bisa melebihi

ikatan persaudaraan.

Jika demikian, maka sahabat adalah asset gaul kita.

Semakin banyak sahabat, maka akan semakin mudah

kita melewatkan waktu kehidupan sosial kita.

Sahabat dapat membuat jalan hidupmu yang semula kelam

berubah menjadi terang.

Terimaksih sahabat, keberadaanmu tak terlupakan.

$$$

Rabu, 06 Juli 2022

Pasar Malam Kagetan

Bundaran GSI Kedurus - Surabaya

Mari kita rehat sejenak di bundaran ini untuk melepas lelah sambil ngeceng ria sembari menikmati seruputan kopi atau wewedangan. Bila malam minggu atau week end ramainya bukan main seperti pasar malam. Rakyat tumplek blek lesehan diatas rerumputan atau bercengkerama di atas motor. Lokasinya di pinggir perumahan GSI Kedurus – Surabaya. Jajanan disini dipajang dengan harga kisaran 1000 – 15.000 rupiah. Cukup murah untuk biaya kongkow2 melewatkan dinginnya malam, ditemani lampu2 lapak pedagang kecil mikro yang datang dari penjuru Surabaya, bahkan ada pedagang pendatang yang datang dari jauh, dari Brebes – Jawa Tengah untuk mengais rejeki malam hari.

 


Wahai bundaran GSI Kedurus

Dihalamanmu kami bertemu kawan baru.

Semoga dapat menjadi sahabat yang lekat tak lekang oleh waktu.

Suasanamu yang asri dan ramai penuh insan yang bertemu

 untuk memadu kasih atau sekedar melepas rindu ditemani

 jajanan yang murah dan lezat, menyatu dengan selera.

Disini para keluarga bertemu dengan pedagang kaki lima

untuk rehat sambil mengasuh anak cucu

Ayo kawan mari datang kemari, sebab tikar lesehan sudah digelar.

Itu berartai kisah nyante sudah bisa dimulai untuk menuai syahdu.

 

Minggu, 19 Juni 2022

KIdung Uler Kambang

Tirto tirto wijiling angkoso
(Air menetes dari langit)

Sayuk rukun rukun karo kacane

(Harus rukun pada teman)

Jo lali lo mas kowe gotong royong nyambut gawe
(Jangan lupa, sampeyan gotong royong dalam bekerja)

Romo nyenyuwuno mrih kasembadaning sedyo
(Ayah meminta pada kemampuan diri ber-swasembada)

Kinclong alah alah kinclong

(Bersinarlah Bersinarlah)

Kinclong guwayane Mubyar murup mencorong katon tejane
(Bersinarlah pancaran wajah menyala  terang)

Gones yo romo ramane dewe
(Percaya pada ayah sendiri)

Kawi limo putrane dahyang durno

(Pandito Durno beranak lima)

Poncosilo dasaring nagri utomo
(Pancasila dasar utama Negara)

Ala ora pati ayu nanging nggregetake
(Walaupun tidak terlalu cantik tapi menyakitkan)

Yo la yo mas yo la yo mas

(Baiklah Kak, baiklah)

Man eman man eman romo
(Aduh sayang, Bapak)

Lir puspito wernaning kusumeng puro
(Untaian bunga menghiasi keindahan kota)

Brambang mas sak sen limo berjuang labuh negoro
(Bawang merah, lima satu sen, berjuanglah demi  negara)

Brambang mas sak sen telu berjuang dimen bersatu
(Bawang merah, tiga satu sen, berjuang harus bersatu)

                                                             Yo la yo mas                                                            
(Baiklahk Kak)

Ora butuh godhong kayu butuhku tentrem rahayu
(Tidak butuh daun kayu, butuhku selamat dan tenteram)

Ora butuh mas kae kae butuhku tentrem atine

(Tidak butuh emas, butuhku hati yang tenteram)

 

Syair Kidung : Uler Kambang

Karangan : Ki Narto Sabdo

 


Jumat, 17 Juni 2022

Sawah Berkah

Sawah Kedurus

Di Pulau Jawa, luas lahan sawah pertanian, kian menyusut. Kenapa? Karena tergusur oleh pembangunan perumahan penduduk yang kian hari terus bertambah atau berubah fungsi menjadi properti perusahaan/pabrik. Tak dapat disangkal lagi, nasib keberadaan sawah akan terancam musnah, bila taka ada upaya yang serius untuk mempertahankan keberadaannya. Bila sawah di Jawa musnah, maka kemana nasib perut kita akan bergantung? Mungkin ke hasil sawah di Pulau Papua atau Kalimantan. Pembukaan lahan sawah di kedua pulau ini merupakan proyek besar untuk menunjang kebutuhan asupan pangan rakyat Indonesia. Demikian juga lahan sawah di kelurahan Kedurus – Surabaya, hanya menyisakan sekitar 25 petak atau kira kira 2 hektar saja. Namun demikian, sawah Kedurus merupakan destinasi wisata murah oleh penduduk sekitar atau para pendatang yang datang berkumpul dengan keluarga menggelar tikar di pinggir jalan. Pemandangan deru mesin traktor pembajak lahan dan burung bangau yang mencari makan disamping Pak Tani merupakan pemandangan yang eksotis kala datang jelang musim tanam tiba. Saat ketekunan para petani tersirat dalam aksi penanaman bibit padi menimbulkan suasana yang nyaman karena lahan telah berfungsi seperti biasanya.  Ya rutinitas tanam padi di sawah merupakan pemandangan yang penuh optimisme akan hasil panen padi yang kelak akan dituai. Sementara itu, bila musim petik padi telah tiba, maka gairah petani sedikit terganggu dengan keberadaan ratusan burung pipit yang terbang berkelompok lalu hinggap di batang padi untuk makan bulir padi yang sudah menguning. Kentong-pun dibunyikan bertalu talu, katapel disiapkan untuk mengusir hama padi musiman itu. Hidup sebagai petani memang akan dituntut kesabarannya, serta selalu mohon pada Tuhan agar panen musim ini, lahan bisa menghasilkan padi yang maksimal dengan harga gabah petani yang stabil. Petani selalu berharap agar harga pupuk murah bersubsidi tidak berhenti mengucur, serta serangan hama tidak terjadi. Selamat panen, Pak Tani!
 
Wahai sawah Kedurus,
Janganlah engkau pergi dari sisiku.
Hamparanmu yang sejuk menghijau membuat kami selalu bangga
Akan kesuburan tanah katuilistiwa ini.
Engkaulah anugerah Tuhan yang paling kami syukuri.
Bulir padimu yang kuning keemasan kami nanti siang dan malam.
Puji Tuhan atas hasil panen yang melimpah ini.
Demi ketahanan pangan bangsa ini,
Kami tak segan berjibaku mengolahmu, 
walaupun bermandikan keringat dan lumpur.
Melenyapkan gulma dan hama merupakan tugas rutin kami,
disamping memberikanmu asupan pupuk yang memadai.
Cepat besar dan tumbuhlah, wahai padiku, agar datang rasa cintaku

pada kemurahan Tuhan, yang melindungi.
 
 

Sungai Merana

Sungai Brantas – Kedurus

Masih teringat dengan jelas, bagaimana aku menyelami pinggiran sungai Brantas saat masa kanak kanakku. Airnya bening bersemu hijau sebagai tanda bahwa sungai masih bersih dan sehat. Saat itu mandi bluron di aliran sungai selalu dihampiri oleh perahu penambang pasir. Perahu yang melaju itu aku gandoli, sehingga tubuh kecilku terseret sampai jauh.  Demikian kisah gaulku yang penuh dengan riuh teriakan anak anak saat membuang waktu dengan mandi di sungai. Kini kenangan itu sudah sirna, kerna warna air sungai saat ini sudah kuning kecoklatan, pertanda keruh dan kotor, serta banyak kandungan sampah yang dibuang kesungai, sehingga tak ada lagi anak anak yang mandi bluron disungai ini. Banyaknya pabrik yang berdiri di sepanjang aliran sungai, membuat sungai ini sekarat karena polusi. Nafas sungai yang menanggung beban kehidupan rakyat semakin sesak.  Jumlah ikan menyusut bahkan ada yang kini langka, yaitu ikan areng areng, sili dan papar. Jangan menangis wahai sungai Brantas, kami percaya dengan kehadiran warga yang semakin sadar akan kebersihan lingkungan, suatu saat nanti kau akan bersih kembali.
 
Wahai sungai  Brantas
Kami tahu beban hidupmu semakin berat
Sebab sarat akan limbah dan sampah
Bersabarlah, sebab generasi baru kami, akan hadir dengan 
visi kebersihan lingkungan yang lebih baik.
Mereka mau tak mau akan membentuk komunitas pecinta sungai, atau
LSM yang sarat dengan gagasan hidup bersih dan berkelanjutan.
Akan ada komunitas Jogo Kali yang dengan berkala 
akan memunguti sampah di badanmu serta memberi peringatan 
bagi warga pinggir sungai untuk tak membunag sampah atau kotoran ke tubuh sucimu.
Akan ada anggaran yang mengalir dari pemda untuk membuat sungai bersih kembali.
Cepat atau lambat kau akan berubah menjadi bening, seperti sungai Aare di Swiss.
Percayalah!

 

Kamis, 16 Juni 2022

Romantisme Waduk


Waduk Kedurus - Surabaya

Pada dasarnya banjir memang menjengkelkan. Luapan air itu bila tak diberi jalan kerendahan, maka akan meluber ke jalanan dan akhirnya masuk ke rumah. Lantas apa usaha kita, agar air kotor itu tak masuk wilayah kenyamanan? Jawabnya tentu tendon air raksasa harus dibangun sebagai muara untuk penampungan sementara sebelum dialirkan ke sungai. Betapa senangnya hati rakyat yang biasa tenggelam oleh luapan air dimusim hujan, kini bisa bernafas lega karena limpahan air bah itu,  yang sering  masuk rumah kini bisa ditampung dalam waduk.  Salah satu waduk itu bernama Waduk Kedurus. Waduk ini fungsinya tidak melulu menampung air, tapi sudah menjadi destinasi wisata air oleh warga sekitar kampong. Bila musim kemarau, debit air waduk akan menyusut sehingga akan nampak lumpur  dasarnya  Pada saat inilah anak anak akan turun beramai ramai ke waduk untuk gogo menangkap ikan. Berkah  air susut ini akan dimanfaatkan oleh burung bangau atau blekok untuk mengais ikan ikan kecil, sehingga menimbulkan pemandangan yang eksotis bagi penikmat satwa burung ini. Sungguh mengejutkan karena hanya bermodalkan dua  tangan, bisa diproleh sampai 5 kg ikan nila. Sedangkan bila air pasang, maka akan mengundang orang untuk datang menebarkan jala atau pancing. Waduk ini pernah dipakai sebagai media olahraga air oleh para pemain ski air, tapi sejak air sering menyusut, maka olahraga ini tak bisa beraksi lagi. Juga korps mariner karangpilang pernah berlatih renang dan dayung di waduk ini. Sesekali para pemburu ikan dengan senapan modifikasi dan katapel akan berburu nila dengan meluncurkan tombak panah mini. Mampirlah bila ada waktu, Bung!
 
Wahai waduk Kedurus,
Tubuhmu yang selalu menganga lebar siap untuk menelan luapan air hujan.
Dan ikan nila-pun kian riuh berkembang biak.
Lekaslah besar sayang, agar para pelancong suka menangguk rejeki musiman.
Janganlah engkau kering kerontang, sehingga pemandangan deretan para pemancing hilang dari pandangan.
Engkaulah tujuan para ksatria marinir beradu renang dan mendayung gagah di garbamu.
Atau para sejoli memadu kasih dan para remaja gaul ditepianmu.
Kehadiranmu di kampong kami tuk mengusir sepi dan membunuh waktu
Canda ceria tawa berderai menggema di pinggiranmmu yang asri.
Buatlah jiwa kami tentram dan nyaman disampingmu
             
                                                                                                                                             

Selasa, 14 Juni 2022

Jembatan Gaul

                                                 


Lokasi Jembatan Kembar 
Waduk Kedurus Dukuh - Surabaya

Apa perlunya kita membuat jembatan? Tentu untuk menghubungkan wilayah terisolir dengan dunia luar, agar keterbelakangan hidup bisa diatasi. Memang jembatan diperlukan untuk menyatukan wilayah, agar kawasan bisa menjadi satu kesatuan ekonomi dan budaya. Ada satu jembatan yang berfungsi untuk gaul dan adu nyali, yaitu jembatan kembar Kedurus, yang bertengger kokoh diatas waduk. Inilah satu satunya jembatan yang dibangun untuk asesori wilayah, bukan bermanfaat untuk menyatukan wilayah, karena ujung jembatan yang satu tak memiliki akses jalan ke perkampungan, tapi ke area pesawahan, hingga kalau sampeyan berjalan melewati jembatan ini akan balik kucing alias kembali karena taka ada jalan lanjutan. Jembatan ini menjadi destinasi untuk wisata rehat pagi dan sore hari. Pagi hari menjadi akhir tujuan lari pagi warga sekitar, sedangkan siang hari menjadi tempat latihan panjat rangka jembatan sehingga nyali dan keberanian bisa terasah sejak kecil, akhirnya sore hari tiba dengan diiringi canda ria tawa mengantarnya untuk menutup hari.

 

Wahai, Jembatan Kedurus                                                                                        
Tubuhmu yang kuat dan kokoh membuat,
Kuserahkan jiwa raga  nyali anak anak kami
Untuk kamu asuh dengan berbaluryang kuat dan berani.
Merayapi tubuh rangkamu yang berbalut beton licin.
Tubuh tubuh kecil itu dengan sigap memanjat rangka bak pemanjat tebing pro.
Ya dengan kaki kaki mungilnya anak anak kami mencoba untuk menapaki licinnya kehidupan.
Sebagai bekal untuk menjalani kerasnya tantangan, kelak yang akan mereka hadapi.
                                               

Minggu, 05 Juni 2022

Apa Itu Punden?

Punden adalah lokasi situs yang bisa berupa bangunan atau makam, sebagai tempat untuk mencari kekuatan spiritual. Punden makam biasanya dikaitkan dengan sosok cikal bakal pendiri/babat alas atau pembuka wilayah jaman dulu.

Berikut, 4 punden yang berada di wilayah Kecamatan Karangpilang - Surabaya.

1. Situs Punden Makam Kembar Mbah Jemuwah –Lokasi Makam  Kebraon Gg. Tegal, Karangpilang - Surabaya.   

Ia lupa, sudah berapakali ziarah ke makam kembar. Barangkali itu bisa dikatakan bukan ziarah lagi, karena makam kembar sudah dianggap sebagai makam tempat bermenung diri, saat ia mendapatkan dirinya lagi suntuk dan bosan dengan rutinitas. Iapun sepenuhnya sadar, bahwa  makam tak mampu mengabulkan do’anya karena kematian adalah tidur panjang yang bisu. Hanya karena Ia begitu menghormati arwah leluhur, maka disempatkan juga untuk berziarah beberapa menit sambil mengenang peristiwa kematian yang cepat atau lambat pasti datang kepadanya. Suasana makam itu begitu sejuk dan damai. Di sekeliling makam terdapat banyak pohon besar dan rindang. Apalagi ditambahi dengan suara kicau burung kutilang dan prenjak disaat saat hening, membuat jiwanya tenteram dan merasa damai. Di makam kembar itu, orang biasa menebarkan bunga kembang setaman dan ubo rampe sesajian, sehingga kadang harumnya tercium karena terbawa angin. Kadang sebelum pulang, ia menyempatkan diri mengambil sekuntum bunga kenanga dari sesajen itu untuk diselipkan di daun telinganya. Dulu, ia sering tiduran di samping makam sambil melihat tingkah burung yang berkejaran di ranting pohon, tetapi setelah seekor ular menubruk  pahanya, maka tiduran itu tidak dilakukan lagi.

2. Situs Punden Mbah Ireng – Lokasi samping Makam Islam Kebraon, Jl. Kebraon II- Karangpilang - Surabaya.

Saat itu ia merasa aneh karena ada rumah cungkup kecil di tepi kuburan. Suasana yang sepi membuatnya terusik ingin masuk kedalam cungkup. Pelan pelan ia membuka pintu, lalu ia masuk perlahan dan terkejut karena tempat itu dipakai sebagai tempat ritual penghormatan arwah leluhur. Itu bisa dilihat dari bangunan kalangan yang berbentuk empat bujur sangkar, kira kira 1x1 meter panjang sisinya. Didalamya terdapat alas kain putih untuk menampung kembang setaman dan ubo rampe sesajen. Sesaat kemudian ia melakukan semedi ingin mersakan aura mistis tempat itu. Tiba tiba ia mendengar suara burung merpati yang ternyata berada diatas dahan.  Merpati itu memiliki pagupon dicabang pepohonan beberapa meter dari cungkup. Suasana yang rimbun dibelakang cungkup rupanya menarik perhatian banyak burung liar, diantaranya prenjak dan perkutut. Suasana yang tenang dan adem, sungguh cocok untuk tempat ber-semedi atau tirakat malam hari. Di tiang cungkup terdapat santi aji  yang bertuliskan. “Rendah dimata manusia, tinggi di mata Tuhan” “Jangan mengukur bajumu di badan orang lain” dan  “Jer basuki mowo beyo”

3. Situs Punden Makam Nyai Suci. Lokasi di area Makam Bogangin, Jl. Raya Mastrip – Kedurus-Karangpilang. Surabaya

Makam diteduhi cungkup minimalis yang cukup bersih dan asri hingga  membuatnya rela untuk tiduran disamping makam. Tak jarang Ia meraih sapu ijuk yang tersedia, untuk membersihkan sisa dupa dan daun kering yang terserak terbawa angin hingga masuk ke dalam cungkup. Kain putih yang menyelimuti makam membawa oroma mistis dan suci. Pas didepan makam  berkibar bendera merah putih, mungkinkah  Nyai Suci dulunya bekas pejuang? Di tubuh bangunan makam  terdapat ceruk untuk menebar bunga setaman. Di atas makam tersedia bacaan ayat suci Qur’an/ kitab tahlil, yang bisa digunakan untuk mengirim do’a. Didalam ruangan cungkup bisa dipakai untuk duduk santai atau tiduran. Bila bernasib mujur, maka akan bertemu banyak burung kutilang, prenjak, pipit dan perkutut yang hinggap di pohon sekitar makam dengan menyuarkan kicauannya yang khas.

4. Situs Punden Makam Mbah Kethu. Lokasi di area Makam Bogangin, Jl. Raya Mastrip – Kedurus – Karangpilang – Surabaya.

Entah mengapa disebut Mbah Kethu. Mungkin karena terdapat kethu/songkok dan tasbih besar yang bertengger di rangka bangunan makam. Bangunan makam terbilang besar mirip menhir dengan lubang memanjang yang berfungsi untuk menebar sesajen atau kembang setaman. Suasananya yang adem dan sejuk karena semilir angin membuat makam ini kadang dibuat tiduran oleh para peziarah. Ketika ia bersemedi disisi makam, ia tiba tiba tersentak terkejut karena terdengar bunyi ranting pohon yang jatuh menimpa atap seng atau bunyi buah ketepeng yang jatuh karena tiupan angin. Taka da tanda tahun wafat bagi Mbah Kethu yang biasa terbaca pada nisan sebuah makam. Makam ini tepat dibawah pohon besar yang entah apa namanya serta pohon ketepeng yang berdiri tak jauh dari makam, sehingga makam akan menerima limpahan sampah daun dan debu, bila tak sering sering disapu, maka makam ini akan nampak kotor.

Sabtu, 16 April 2022

Makna Sluku Sluku Bathok

Makna tembang dolanan Sluku Sluku Bathok karangan Sunan Kalijaga.

Sluku-sluku bathok, bathoke ela-elo (sluku-sluku bathok, bathoknya geleng-geleng).Berasal dari kata ‘Usluk fa usluka bathnaka, bathnaka ila Allah’ (masuk masuklah bathinmu, bathinmu kepada Tuhan).

Sirama menyang sala (bapak pergi ke sala). Berasal dari kata ‘Sharimi Yasluka’ (petik dan ambillah satu jalan masuk).

Oleh-olehe payung mutha (oleh-olehnya payung mutha)Berasal dari kata ‘Laailaha illaallah hayun wal mauta’ (meng-Esakan Allah dari hidup sampai maut).

Mak jenthit lolobahBerasal dari kata ‘mandzalik muqarabah’ (maka siapa yang dekat pada Allah).

Wong mati ora obah (jasad yang sudah meninggal tidak dapat bergerak). Berasal dari kata ‘hayun wal mauta innalillah’ (dari hidup hingga mati adalah milik Allah).

Yen obah medeni bocah (kalau dia bergerak akan membuat takut anak-anak). Berasal dari kata ‘mahabbatan mahrajuhu taubah’ (kecintaan yang menuju pada taubat).

Yen urip goleka dhuwit (tapi kalau dia masih hidup, cari uanglah). Berasal dari kata 'yasrifu innal khalaqna insana min dhafiq' (sesungguhnya manusia diciptakan dari air yang memancar). 

Sumber : krjogjadotcom

Minggu, 10 April 2022

Apa Itu Perang?


Perang itu konflik. Perang memang kejam, sebab peluru melesat tanpa mata alias buta. Peluru bisa menerjang apa saja dihadapannya tanpa belas kasihan, serta tak peduli apakah orang itu benar atau salah. Terbukti korban perang yang berkepanjangan bukan hanya tentara, tapi lebih banyak pada rakyat sipil. Ada yang beranggapan bahwa  medan perang adalah palagan suci bagi para ksatria pembela bangsa dan negara. Manakala genderang perang sudah ditabuh, suara terompet melengking dan yel yel lagu mars perang  sudah dinyanyikan, maka para prajutrit berbondong-bondong seakan berpesta, menari-nari dengan senjata terhunus ditangan, ya pesta pertumpahan darah dan kehilangan nyawa serta jerit tangis bagi para korban yang tak berdosa. Dalam dunia militer, bagi prajurit yang hilang atau gugur akan mendapat julukan “pahlawan” dari masing masing negara yang sedang berperang. Gugur dalam pertempuran di medan laga merupakan cita cita bagi para ksatria. Perang adalah sarana pelampiasan nafsu membunuh dan menyalurkan naluri purba yang sudah ada sejak manusia ada. Dengan perang akan dicapai sebuah pembebasan atau  pembelengguan. Bagi yang kalah perang harus tunduk pada pakta perjanjian yang disusun oleh sang pemenang perang. Kapan perang akan berhenti? Bila tak memiliki senjata lagi hingga menyerah kalah, atau bila salah satu  atau pihak2 yang berperang sudah merasa  lelah dan bosan atau ada pihak yang berhasil mendamaikan. Tak dapat dipungkiri bahwa perang akan menimbulkan  kerusakan properti  (bangunan hancur dan rusak),  meninggalkan rongsokan besi senjata berat serta tubuh korban yang bergelimpangan. Perang pada jaman pertengahan beda dengan perang jaman modern. Perang yang hanya mengandalkan kuda, pedang dan anak panah pada jaman pertengahan hanya membawa korban yang masih terbilang sedikit, tapi dalam kancah perang modern yang telah mempergunakan teknologi digital atau teknologi informasi- setelah ditemukannya alat perang yang memiliki daya rusak masal/bom nuklir memiliki daya rusak yang masif. Dalam perang modern ini, dengan sekali pencet tombol, maka akan terjadi serangan yang membawa jatuh korban ratusan ribu nyawa melayang (ingat pada bom nuklir pada kota Hiroshima dan Nagasaki). Fenomena yang terjadi di lapangan perang modern adalah penggunaan pesawat terbang nir-awak (drone)  yang dapat digunakan untuk mengintai wilayah lawan atau menyerang dengan menjatuhkan bom atau menabrakkan diri (senjata bunuh diri) yang dikendalikan pada jarak jauh. Pada era perang dingin terdapat istilah perang proksi, yaitu perang yang terjadi karena aksi pihak ketiga alias perang yang melibatkan kaki tangan / bawahan dari para pemain yang sesungguhnya di sebuah negara.  Perang proksi tidak hanya berperang menggunakan kekuatan militer, tetapi juga melalui berbagai aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan hukum. Perang proksi biasanya melibatkan konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung karena konflik secara langsung antar kedua kekuatan tersebut akan berisiko kehancuran yang jauh lebih besar. Lantas apa itu yang disebut kejahatan perang? Yaitu suatu pelanggran terhadap hukum perang atau hukum internasional yang dilakukan oleh pihak militer atau sipil. Ya itulah sisi abu abu dari manusia modern, walaupun perang merupakan permufakatan untuk saling membunuh yang direstui oleh Negara yang berperang, tapi perang juga memiliki kode etik atau aturan baik yang tertulis atau tidak.

$$$

Sabtu, 02 April 2022

Kasih Sayang Dan Naluri

 

Kasih sayang adalah ikatan suci yang dianugerahkan oleh Tuhan kepda mahluk hidup, khususnya pada manusia dan hewan. Kasih adalah ikatan cinta yang melindungi, sedangkan sayang adalah ikatan cinta yang memberi. Kasih sayang adalah kekuatan spiritual yang melekat sejak si mahluk tumbuh saat berada dalam kandungan si ibu. Semisal, petani bercocok tanam, menyiangi gulma liar dan memberi pupuk pada tanaman padi adalah sebentuk kasih sayang pada tanaman. Induk ayam melindungi anak anaknya saat bahaya elang terbang mengancam keselamatannya adalah bentuk kasih sayang juga. Beranikah kita bertanya kok begitu canggih sistim bayi dalam kandungan? Air ketuban itu yang melindungi si janin dari benturan dan goncangan, tali pusat yang nglewer tidak tegang adalah saluran untuk mensapli bahan makanan demi melestarikan si janin hingga saatnya tiba untuk lahir muncul ke permukaan bumi. Nampaknya ada tali yang tak terlihat yang kita sebut dengan gaya naluri, sehingga sang bayi kelak terikat secara lahiriah dengan mencari puting susu si ibu. Ya, naluri adalah gaya lembut yang merambat menjalar  keseluruh tubuh, manakala si empunya naluri merasa lapar akan kasih sayang dan ingin bercengkerama dengan  pihak ibu. Naluri adalah kekuatan yang diperoleh tanpa belajar. Naluri tumbuh seiring dengan hidupnya si mahluk. Naluri adalah anugerah, pemberian sang Pencipta dan merupakan bekal untuk mengarungi kehidupan.

$$$

Selasa, 29 Maret 2022

Apa Itu Pawang?

 


Adalah sifat manusiawi, bila kita ingin lepas dari bencana. khususnya bencana  akibat gaya alam yang merusak, semisal bencana hujan badai, gempa, gelombang laut tinggi, tanah longsor juga letusan gunung berapi. Berbagai upaya penyelamatan sewajarnya dilakukan. Baik upaya fisik dan spiritual. Upaya fisik  itu berupa pemasangan instalasi  peringatan dini, ramalan cuaca, pembangunan rumah tahan gempa, penanaman pohon reboisasi atau pengalihan awan agar menetes menjadi hujan di tempat lain dengan penyemaian bahan kimia. Untuk memberi peluang atas kepercayaan kita bahwa gejala alam ada yang mengatur, maka kita butuh usaha yang bersifat spiritual dan hal ini termasuk memberi peluang kepada “teknik” kearifan local yang tersembunyi, yang dimiliki oleh orang orang professional yang sudah lama bergelut dengan ilmu itu. Ya, bencana memang amat menyengsakan bila gagal mengantisipaisnya. Orang yang biasa mengendalikan kekuatan alam dengan kekuatan supranaturalnya disebut pawang. Pawang adalah pengendali. Apa yang dikendalikan oleh pawang  biasanya adalah hal yang krusial atau penting. Keahlian menjadi pawang diperoleh dengan cara menjalankan lelaku spiritual dengan syarat2 yang ketat. Membaca mantra dan meditasi adalah dua hal yang amat penting, disamping syarat ketersediaan ubo rampe yang mengiringi ritual yang disebut sesajen. Dunia tak kasat mata itu memang ada. Di dunia ini bersemayam roh halus atau mahluk ghoib. Dalam dunia klenik ,  sudah biasa membuat ritual pemanggilan roh halus yang berupa arwah leluhur untuk diajak bekerjasama mengendalikan kekuatan alam. Bahkan ritual pemanggilan roh halus yang asyik dan menegangkan biasa dilakukan para remaja saat membuat boneka jaelangkung. Ya, ternyata  bercengkerama dengan dunia ghoib merupakan permainan yang menyenangkan. Itu bukan syirik, karena kita diberi kepintaran untuk berhubungan dengan roh halus yang ciptaan Tuhan itu. Dan kita percaya bahwa yang ghoib itu memang ada. Ayo kita belajar ilmu spiritual untuk menghasilkan "manusia baru" yang menebar kebaikan pada umat manusia.

$$$

Kamis, 10 Februari 2022

Makna HONOCOROKO

Makna dalam Aksara Jawa Ha Na Ca Ra Ka, yang mengandung ajaran Tauhid…

01. Hananira Sejatine Wahananing Hyang,

      Asalmu karena kehendak Allah


02. 
Nadyan ora kasat-kasat pasti ana,

      Walaupun tidak nampak tetapi ada


03. 
Careming Hyang yekti tan ceta wineca,
      Allah yang Kuasa tidak bisa ditebak (dinyatakan),

 

04. Rasakena rakete lan angganira,
      Rasakan dalam tubuhmu

 

05. Kawruhana ywa kongsi kurang weweka,
      Ketahui sampai kurang waspada

 

06. Dadi sasar yen sira nora waspada,
      Jadi salah kalau kurang waspada

 

07. Tamatna prahaning Hyang sung sasmita,
      Nyatakan Allah memberi petunjuk

 

08. Sasmitane kang kongsi bisa karasa,
      Petunjuk sampai bisa merasakan

 

09. Waspadakna wewadi kang sira gawa
      Waspadalah rahasia yang kau bawa

 

10. Lalekna yen sira tumekeng lalis (sekarat),
      Lupakan sampai sekaratil maut (menjelang ajal/koma),

 

11. Pati sasar tan wun manggya papa,
      Mati yang salah menjadi susah

 

12. Dasar beda lan kang wus kalis ing goda;
      Dan beda bagi yang tidak tergoda

 

13. Jangkane mung jenak jenjeming jiwarja,
      Tujuannya hanya tentram jiwanya

 

14. Yitnanana liyep luyuting pralaya (angracuta yen pinuju sekarat ),
      At’tauhid atau khusyuk waktu sekaratil maut,

 

15. Nyata sonya nyenyet labeting kadonyan,
     Ternyata sepi (hilang) sifat dunia,

 

16. Madyeng ngalam paruntunan (?) aywa samar,
      Dalam alam barzah ternyata samar (gaib),

 

17. Gayuhane tanalijan (tan ana lijan) mung sarwa arga,
      Tujuan tidak lain hanya satu

 

18. Bali Murba Misesa ing njero-njaba
      Pulang menguasai Lahir Batin (Esa),

 

19. Tukulane wida darja tebah nista,
      Tumbuhnya benih menjauhkan aniaya

 

20. Ngarah-arah ing reh mardi-mardiningrat.

      Hati-hati manuju jalan kedunia.

 

Sumber : Buku Wedaran Wirid I,

karangan Ki R.S. Yoedi Parto Yoewono.

Surabaja : Djojobojo, 1962-64