Kamis, 04 Agustus 2011

Apa Itu Momong?


















Momong adalah kegiatan mengasuh anak usia 1-5 tahun, biasanya dengan menggendong. Dengan momong terjadi transfer aura tubuh atau energi positip karena terjadi kontak antara anak dan ibu/orang yang lebih tua. Dengan momong, maka sifat kemanusiaan anak akan meningkat, disamping rasa bersatu, rasa kasih, rasa melindungi dan rasa membela/mengayomi. Momong bisa juga hanya dengan mengawasi anak yang sedang bermain.

Siapakah gembalamu?
Dalam kebingungan dan ketidak-tahuan memang diperlukan gembala.
Ia akan mengajak kita untuk selalu berada pada track-record yang benar, bukan?
Itu bukan berarti suatu bentuk kekangan pada kebebasan pribadi, tapi semata mata agar kita tidak ingin celaka dan salah arah. Para gembala akan mengasuh kita, mengawasi gerak-gerik kita dan memberitahukan pada kita kalau kita tak boleh meneruskan perjalanan karena didepan ada lubang atau halangan. Lantas siapa yang menggaji para gembala itu? kok demikian susah payah mereka menuntun kita? Orang bilang itu suatu panggilan jiwa atau semacam kewajiban. Siapakah gembala yang baik itu? ibu kita, guru kita atau kakak kita? Atau Tuhan kita? Mereka berkepentingan agar kita bisa tumbuh menjadi dewasa dengan benar, dengan kehadiran mereka, kita akan selalu berada di padang asuhan yang nyaman-aman dan menyenangkan, karena sudah merupakan jatah kita, kewajiban merekalah agar kita memperoleh padang gembalaan, baik karena pertalian darah, tugas-profesi atau panggilan pribadi. Jadi mereka – para gembala itu akan merasa berdosa bila membiarkan kita untuk tersesat atau terperosok pada lubang kesulitan dan penderitaan. Konon, Tuhan-lah yang paling bertanggung jawab atas hambanya untuk tak terbiarkan sesat menerus, maka Tuhan kirimkan para utusan itu, para nabi dengan petunjuk, larangan dan hukuman. Tujuannya tentu agar kita-manusia menjadi insan kamil, manusia bijak berperi kehidupan sosial yang baik. Tuhan sudah berjanji bahwa pada setiap umat akan ia kirimkan seorang gembala – messiah, yang berfungsi sebagi penuntun dan pemegang amanat. Aji saka untuk gembalakan orang Jawa, Kong Fu Tse untuk gembalakan orang China, Musa untuk orang Yahudi dan masih banyak lagi. Mereka adalah orang orang terpilih pada jamannya, untuk gembalakan atau momong umatnya. Mereka akan didatangkan bila ayah-ibumu sudah tak mampu gembalakan engkau lagi, seperti saat para ayah kaum Quraish-Arab membunuhi bayi perempuannya, maka Tuhan kirimkan Muhammad, sang rasul. Sesulit itukah untuk menjadi gembala? Sehingga diperlukan tangan Tuhan untuk momong kita? Jawabannya tentu akan berpulang pada pribadi kita dan rasa kesadaran kita, bahwa si yunior berhak tahu, mana yang baik dan buruk. Itu saja tidak lebih


Tidak ada komentar:

Posting Komentar