1.Wahyu : pesan melalui malaikat Jibril, contoh nabi/rasul,
yang menghasilkan yang kitab suci, contoh : Nabi Muhammad.
yang menghasilkan yang kitab suci, contoh : Nabi Muhammad.
2.Wangsit : pesan langsung dari malaikat Jibril dan harus dimaknakan,
yang menghasilkan Kitab Wejangan Songgo Langit : Ki Ageng Salam
.3.Ilham : pesan dari Roh Alloh, yang menghasilkan aksi/tindakan, contoh : Thomas Alfa Edison
4.Ide : pesan dari akal pikiran, yang menghasilkan karya,
contoh : tukang kayu
Kunpayakun, jadilah, maka terjadi! Demikian konon Roh Suci
bersabda :”Hei, jibril, ajarkanlah apa apa yang tak diketahui manusia”, lalu
kita tahu bahwa sabda itu telah menjelma menjadi sebuah kumpulan sabda, kitab
suci – yang kita hormati bersama. Wahyu yang turun tentulah tidak sekali jadi,
tapi ber-proses, mengikuti jalanan takdir hidup si penerima,
Ibrahim-Musa-Isa-Muhammad. Manusia adalah tempatnya lupa, sehingga demikian
banyak para utusan yang diturunkan, untuk memberi petunjuk jalan terbaik yang
harus ditempuh dalam alam kebimbangan. Tuhan, Roh Suci adalah tempat
terkumpulnya data-yang mengikuti ulah manusia, sehingga kalaupun manusia alpa pada
jamannya, maka Ia-Roh Suci sudah tahu cara pengambilan keputusan tepat dan
manusia si utusan tinggal nrimo ing pandum (pasrah) dalam menerima takdirnya.
Demikian alasan wahyu diturunkan, selalu dalam media kesulitan hidup dulu. Musa
harus terbebas dari kejaran Raja Fir’aun- Muhammad harus terbebaskan dari
intimidasi kaum kafir Quraish.
Kumpulan wahyu itu merupakan tuntunan hidup, juga kumpulan
kisah sejarah pada jamannya. Percayakah anda pada isi kumpulan wahyu itu?
Terserah, yang jelas kitab kitab itu telah mengisi rak rak di toko buku, dan
dijual bebas disana, kecuali yang salah cetak atau yang sengaja dicetak salah
oleh orang usil. Apa komntar anda bila melihat kumpulan kitab wahyu itu
dibakar? Kaget! Ya? Jelas dong! kok berani? Mereka itu membakar kitab suci?
Penjelasannya tidak sesederhana yang kita kira-demikian rumit-kompleks. Namun
ketakutan jelas melingkupi perasaan kita, bila si penganut paham
kepercayaan-kehidupan kitab itu protes dan melakukan aksi pembalasan – bisa
terjadi pertumpajan darah. Beruntung ada outlet-semacam tafsir, yang orang
per-orang bisa menterjemahkan pemahaman wahyu yang tersirat isinya, dan dengan
pemahaman tafsir itu, wujud-rupa spiritual tiap sabda Tuhan-Roh Suci disebarkan
dengan semangat ukhuswah-persatuan, demikian harapannya.&&&
Tidak ada komentar:
Posting Komentar