Selasa, 16 April 2013

Wangsit itu datang !

"Suatu malam yang bening, disertai alunan hawa dingin yang menyengat, aku berjalan menuju lokasi persawahan dekat rumahku. Tak ada siapapun disana. Hanya aku dan alam malam. Entah kenapa tak kudengar satupun suara binatang malam saat itu. Seperti malam biasanya ketika aku menyendiri di tepian sawah, selalu ada suara belalang dan jengkerik yang selalu mengiringi perjalananku mencari sepi. Tiba tiba langit menjadi benderang pecah oleh suara halilintar yang datang susul menyusul. Aku menggigil ketakutan, aku kedinginan. Secara reflek kutidurkan diriku di tepian sawah. Tiarap dan takut menyelimuti diriku. Tiba tiba udara menjadi dingin sedingin hawa kulkas. Apakah aku akan mati? Inikah datangnya malaikat kematian? ternyata bukan, kilatan halilintar itu membentuk pohon listrik yang sangat indah, hingga lidah apinya sampai menyentuh tanah seakan halilintar itu ingin mengurungku atau bisa jadi untuk melindungiku. Terima kasih Tuhan, ternyata lidah api halilintar itu menyelimutiku dengan sejuta pesona. Inilah wangsit terdahsyat yang aku terima malam itu". 

Mengapa pesan wangsit itu datang?
Mungkin karena kita telah terpilih. Untuk menyampaikan sedikit catatan dalam menjalani laku hidup, Suasana lingkungan yang kotor-bathin, menjenuhkan manusia, saat banyak masalah dan pikiran. Mungkin karena kita tak bosan meminta solusi?
Sebab kita tak berdaya-milik pada kekuatan politik untuk mengubah,
apa yang tidak kita suka dan ingin membuang pembuat ketidak-nyamanan hidup.
Lantas kita merengek-rajuk pada Roh Suci,
yang bertahta di singgasana arsy, langit ke tujuh. Bagaimana ia datang?
Tapi sampeyan kudu bisa membacanya.
Lho. Kalau tidak, maka wangsit akan diberikan pada orang lain,
yang- mungkin persis menjalani pemikiran yang sama,
saat menjalani peristiwa kejadian pada tatanan sosial berujung sengsara,
bila wangsit itu tak diberikan. Berat lho, suasana jiwa saat menerima wangsit itu.
Kenapa?, Itu hal yang tidak biasa, bung!
Tidak dalam kondisi kesadaran normal. Ini yang susah.
Jangan jangan kita berfikir diri kita ini,
 dalam suasana terselimuti halusinasi atau gila kerena beban kehidupan.
Wangsit datang dalam suasana ghoib? Ya, betul. Ghoib yang diluar nalar itu,
bisa membuat kita bertanya tanya tak berkesudahan.
Kok bisa? Kita sering mengalami keghoiban kecil, bukan?
lihatlah seorang bayi yang selamat dari ajal,
saat tertimbun ber-ton ton gempalan dinding gedung karena roboh-gempa,
kita pernah lihat sebuah surau selamat tegak berdiri dari luapan tsunami,
kita pernah luput dari kecelakaan pesawat terbang,
karena tiba tiba membatalkan keberangkatan dengan pesawat naas itu?
Ya, itu keghoiban, keanehan karena di luar nalar.
Biarlah orang bilang, itu peristiwa kebetulan.
Toh, suasana itu membuat sedikit perasaan kita,
merasa nyaman karena terselamatkan. Apakah mata bisa menipu?
Tidak bisa. Peristiwa sulap itu peristiwa benar,
artinya telur itu tidak hilang, tapi terselimurkan dari pandangan kita,
baik karena dipindah-tangankan atau tertutupi tabir,
yang lepas dari pengamatan kita. Hanya saja tangkapan dua-mata diperdayai,
tak secepat gerakan tangan. Dan itu keahlian-kelatihan,
bukan ke-ghoiban. Wangsit itu datangnya berkali kali.
Pertama, kita merasa aneh dan berpikir, apa itu? apa ini? Mengapa?.
Lalu saat kita lelah-capek memikirkannya, maka wangsit itu datang lagi dan mengingatkan lagi bahwa kita telah berhasil meminta petunjuk,
pada Roh Suci, roh Tuhan yang berkuasa atas jagad raya.
Untuk diberi jalan dan solusi atas dedungo kita 
pada malam malam dingin yang sepi.
$$$

 

1 komentar: