Hujan baru saja berhenti.
Tanah masih lembab dan becek disana sini.
Becek yang membawa berkah suasana – dingin senja.
Sementara, orang pada malas keluar rumah.
Apakah mereka menghangatkan diri di kamar, gelisah?
Sungguh hening suasana.
Rembulan purnama yang menjadi saksi.
Kebisuan alam.
Terkadang melintas kelelawar di atas atap.
Apa gerangan yang kau cari, wahai sahabat malam ?
Bermandi cahaya rembulan itu, aku bersemedi.
Meditasi untuk
mencari jati diri.
Dupa sudah kunyalakan.
Baunya menebarkan magis, sampai ketulang sumsum.
Cahaya remang rembulan, memaksaku menatap langit.
Awan masih tersisa, terserak, menggumpal menebarkan kedamaian.
Sementara nun jauh disana.
Dirona temaram cahaya rembulan, menerangi atap genting,
Yang basah dan dingin seperti embun diujung daun.
Tiba tiba terdengar suara adzan subuh dari corong masjid.
Tapi aku relakan tidak sholat pagi ini - ampuni aku Tuhan.
Hanya kuganti dengan eling dan dzikir Al Iqra', sebagai gantinya.
Ya Allah Ya Jibril Ya Rosul Ya Salam lalu baca Al- Fatihah 4x
Dalil eling pada Allah QS Ali Imran 191:
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ
السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
$$$
Tidak ada komentar:
Posting Komentar