Samadhi adalah aksi penenangan diri dengan berdiam memikirkan satu hal atau kosong. Samadhi biasanya dilakukan dengan duduk bersila atau tidur, bisa dialam terbuka atau kamar. Misalkan memikirkan seandainya dirinya menjadi botol dan hanyut di sungai hingga lautan atau memikirkan diri seolah olah jadi semut yang kelaparan sedang mencari makanan. Bila samadhi kosong, maka yang didengarkan adalah bunyi nafas serta merasakan naik turunnya dada karena pernafasan. Jika Samadhi berhasil, maka ketika membuka mata terjadi suasana yang fresh, rileks dan perasaan santai.
Diam itu emas, demikian kata kata bijak sering dilontarkan
pada saat suasana ricuh-kacau. Kenapa harus diam, karena suasananya tak
menguntungkan untuk bicara, gaduh karena terlalu banyak yang bicara. Bila semua
bicara, lantas siapa yang mendengar?. Diamlah, kalau begitu. Dengarkan sesuatu
yang lalu lalang didepan rasa batin anda. Dengarkan suara nafas anda. Dengarkan
suara gerak dada anda yang naik turun, ramai bukan? jangan hiraukan suara
sekitar atau lingkungan anda yang tak membawa manfaat apapun pada anda. Tenang,
hening dan hitam pekat. Kosong. Tenggelam dalam diam dapat menjernihkan segala
persoalan, sehingga duduk perkaranya jadi jelas-gamblang. Setelah itu pasti
datang suasana terang-damai batin, yang siap untuk mencari jawaban atas
persoalan yang dihadapi. Jadi sesekali cobalah untuk berdiam dengan mata
terpejam, mendengarkan suara alam, mendengarkan suara batin, mendengarkan
bisikan lembut yang mungkin akan anda temui dalam kebekuan diam. Diam
bersamadhi, mencari jati diri.
Sikap Samadhi Ala Budhiroso.
1. Posisi Badan :
Cara 1 : Duduk bersila atau duduk dengan kaki lurus (Samadhi jogo), bila kesemutan. Menghadap kearah matahari terbit/timur. Boleh juga duduk di kursi.
Cara 2 : Samadhi Sare, yaitu samadhi yang dilakukan dalam posisi tidur, dengan posisi kepala di arah barat.
2. Posisi Jari Tangan : Menggenggam ibu jari
3. Posisi Lengan Tangan : Bersedakep dengan menyilangkan kedua lengan tangan di atas dada, tangan kanan diatas (memeluk dada).
4. Posisi Mata : Terpejam, dengan melihat dalam gelap seolah olah ada 1 titik didahi, pandangi titik ini.
Waktu pelaksanaan Samadhi boleh kapan saja, bila dilakukan pada malam hari, maka lampu harap dimatikan atau dalam suasana gelap/remang. Selama samadhi, maka harap melafalkan huruf Jawa (ho no co ro ko do to so wo lo po do jo yo nyo) secara berbisik dan berulang ulang. Durasi samadhi adalah minimal 10 menit. Selamat praktek.
mencari kekuatan batin di
"Gubuk Derita" Lokasi : Rahasia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar