- Mengangkat sampah dari got/slokan, nilainya 90 skala 100
- Mengairi (mengocori air) pot bunga/tanaman di halaman, nilainya 80
- Menyiangi rumput liar di halaman sehingga nampak rapi dan bersih, 70
- Pergi ke salon/babershop, 70
- Mencoba resep masakan, 70
- Curhat, 80
- Petan/Cari kutu kutu rambut, 80 Suntuk memang akan menekan perasaan kita, manakala jenuh-yang hitam dan pekat sudah melingkupi pikiran kita, capek dan bosan akan merambati jiwa. Lelah dan ngilu terasa dsekujur jasad-badanmu oleh kerja rutin kehidupan. Apa yang harus engkau lakaukan, Bung! Nyisirlah. Pandang rerumputan liar di halaman-tepi jalan rumahmu, cabutilah! Lihat hasilnya terang-padang-bersih-nyaman bukan? ya, itu memang pekerjaan kecil, tapi jangan diremehkan sebab nyisir akan melenyapkan kerak jiwa yang lelah-rapuh. Pekerjaan besar yang menghadang laju-hari kehidupan kita, memang harus kita selesaikan, tapi tak bisa sembarangan, bukan? apalagi bila pekerjaan besar itu akan menentukan karir atau masa depan kita. Kita butuh suasana yang tenang dan hikmat, teliti ngastiti-ati-ati dalam mencari solusi tugas-pekerjaan besar. Coba rehat sejenak, nyisirlah, patutlah dirimu agar cantik-tampan, kau perlu mematut diri untuk merapikan tata-letak-model rambutmu, pergilah ke salon, setelah itu coba amati tampilanmu yang baru, amat mengesankan, bukan? Nyisir itu pekerjaan kecil, sepele memang, tapi amat memberikan suasana batin yang segar-lapang-nyaman, lalu siapkan dirimu setelahnya untuk mencari solusi masalahmu yang lebih besar atau yang paling besar, rehatlah sejenak. Nyisirlah di halaman, agar saluran pembuangan sampah cair di rumahmu mengalir lancar, selancar aliran hawa putih jiwa-semangatmu, sebagai bekal untuk menyelesaikan pekerjaan yang lebih besar. Nyisirlah, amati persoalan kecil disekelilingmu, selesaikanlah, untuk mencari hawa sejuk, sebagai bekal untuk menyelesaikan persoalan utama. Selamat nyisir!
SULUK JAGAD: "Alam terkembang jadi Ayatullah, Ayatullah terkembang jadi Guru". Selamat datang, ayo bergabung! Salam Rahayu, Sagung Dumadi! dari Paguyuban Budhiroso Sejati. Pertanyaan, kritik dan saran, harap ditujukan langsung ke roosdiansyahpribadi@gmail.com. Donasi mohon ditransfer ke Bank Mandiri Norek 140-00-1351363-6
Jumat, 26 Agustus 2011
Apa Itu Nyisir?
Senin, 15 Agustus 2011
Apa Itu Ngobor?
Kamis, 04 Agustus 2011
Apa Itu Barikan?
Apa Itu Momong?
Apa Itu Samadhi?
Apa Itu Kungkum?
Senin, 01 Agustus 2011
Apa Itu Perkutut & Puter?
Siapa yang menyukai kesendirian? Bila kesendirian itu untuk menghilangkan keramaian sesaat demi ketenangan suasana untuk merenungkan suatu masalah, maka itu diperbolehkan, tapi bila kesendirian itu untuk menghindari kesibukan sosial, maka akan dianggap bermasakah . Kenapa? Karena ciri ciri awal penyakit kejiwaan adalah suka menyendiri dan menghindari interaksi sosial. Oleh karena itu, untuk menghindari akan anggapan kuper (kurang pergaulan), maka carilah teman, bertemanlah. Dengan berteman akan mendapatkan masukan baik dari cerita pengalaman hidup atau curhat sampai berita adanya peluang kerja disana. Curhat itu penting, tapi harus hati hati. Hanya teman/sobat akrablah tempat curhat atau berkeluh kesah tentang masalah kehidupan. Barangkali sang sahabat dapat memberi masukan atau solusi yang kita harapkan. Jangan suka menyendiri, bergaulah! Tapi gaul yang sehat. Dengan gaul, itu berarti sudah memenuhi takdir kita sebagai mahluk sosial. Tunggu dulu, saat pandemic virus korona seperti sekarang ini, wajib bagi kita untuk memakai masker, sesuai dengan protocol kesehatan, lalu jaga jarak minimal 1 meter. Bila takut tertular penyakit itu, maka gantilah pertemanan itu dengan hewan peliharaan, baik kucing, anjing atau burung. 3 binatang peliharaan ituhah yang paling populer . Dengan memelihara hewan, maka binatang itulah yang bisa didekati atau dibelai untuk menyalurkan hasrat kasih sayang kita, disamping membelai anak-anak kita agar berhati lembut. Dengan kehadiran hewan peliharaan ini, maka diharapkan kita tak merasa kesepian lagi.
Apa Itu Keris Pusaka?
Apa Itu Tayub?
Bagaimana rasanya hidup sendirian? Tersiksa bukan? Maka carilah teman untuk berdialog atau bercengkerama untuk berbagi tentang pengalaman hidup dan kehidupan. Media berkumpul di lingkungan terdekat, bisa saja berupa hadir dalam rapat tingkat RT atau menghadiri acara tahlilan. Memiliki banyak teman-sahabat tentu sangat menyenangkan, sebab dapat membuat beban pikiran terkurangi. Ayo, kenapa diam saja kalau berkumpul? Cobalah bercengkerama-berbicara masalah yang ringan ringan sebagai bumbu sedapnya pergaulan. Bila telah bosan berkumpul, maka menyendirilah ambil seruling atau gitar, senandungkan lagu tanah air merdeka atau cinta membara. Dengan cara menghibur diri sendiri, maka setres akan mereda dengan sendrinya. Bila bosan menghibur diri sendiri, maka hadirilah acara musik, menyanyi dan menarilah, berjoget juga tak apa. Itu kerna Tuhan suka melihat umat manusia menari dan bernyanyi, apalagi seraya memujiNya.
$$$