Senin, 07 Oktober 2013

Jalan Tak Terduga

Ini jalan tak biasa, walaupun demikian melaluinya pun tidaklah sesederhana yang kau kira. Maaf saja bila segala karsaku kau rengkuh jua. Tak apalah dirimu berlaga di pembaringan, senantiasa menepikan harapan dan sejumput sayang. Kalau kau kembali, bilang terus terang, kerna rasa sayang ini tak hilang jua, walaupun turun gerimis bernada pilu. Aku pasti pulang, kapan itu, tanyakan pada buluh perindu yang berderit lirih menanti sebilah keputusan menentukan. Kemaren lusa, katanya ada kabar dari saudara, kabar apakah itu? Tak sudah engkau berbilang kata, berbusa busa, menyemprot keheningan malam nan manja. Mari sini, ini sengaja kurangkai untukmua. Seuntai kembang mayang berwarna ceria, kesetiaan itu sudah usang, tapi cobalah untuk bertandang bersama hembusan angin, yang terbawa dari gulma, ladang, atau lelapangan. Tak ada sepi bagiku, seonggok piring sisa pesta kemarin masihlah membayang dalam cerocos dingin malam. Tak sabar aku menunggu, segera tinggalkan kenangan masa lalu, bersenda gurau bukanlah tabu, asal waktu remang tiba segera pulang. Ini kembang belumlah layu benar, segera sirami dengan sekedar ungkapan, tak pandang bulu tak pandang sembilu. Tuan, tadi pagi ada tamu, katanya tuan harus segera menghadap, pesannnya, jangan bawa masa lalu, mungkin itu ada benarnya, tak tahulah Tuan, bahwa hidup dan kehidupan itu, jalin menjalin bak tikar pandan. Pakaian putih ini, selalu kau jaga agar bersih senantiasa menjelang. Aku ini citra lagak lagumu, yang berkokok leksana ayam jantan berkalang, menantang, menerjang, mencari pengganti tahta dan kekuasaan. Lekaslah berdandan Tuan, bersimbah harum kesuma lautan. Tak inginkah Tuan beristirah barang sejenak, setelah seharian berkubang keringat berlanjut lanjut. Segera lantunkan lagu kenangan, walaupun tak jua ketemu, riangkan waktu bersama setitik kehangatan. Jangan ragu, hidup bukanlah sekedar memakan kayuhan dan menguapkan masa lalu. Segera datang dan jumpa, saudara jauh mungkin masih bisa dikenang. Melajulah kedepan, angin buritan tak akan mengganggu. Melajulah cinta, angin muson kan segera tiba. Mari bersua, menepi pantai harapan.$$$

Tidak ada komentar:

Posting Komentar