Pada dasarnya banjir memang menjengkelkan. Luapan air itu bila tak
diberi jalan kerendahan, maka akan meluber ke jalanan dan akhirnya masuk ke
rumah. Lantas apa usaha kita, agar air kotor itu tak masuk wilayah kenyamanan?
Jawabnya tentu tendon air raksasa harus dibangun sebagai muara untuk
penampungan sementara sebelum dialirkan ke sungai. Betapa senangnya hati rakyat
yang biasa tenggelam oleh luapan air dimusim hujan, kini bisa bernafas lega
karena limpahan air bah itu, yang sering masuk rumah kini bisa ditampung dalam
waduk. Salah satu waduk itu bernama
Waduk Kedurus. Waduk ini fungsinya tidak melulu menampung air, tapi sudah
menjadi destinasi wisata air oleh warga sekitar kampong. Bila musim kemarau,
debit air waduk akan menyusut sehingga akan nampak lumpur dasarnya Pada saat inilah anak anak akan turun beramai
ramai ke waduk untuk gogo menangkap ikan. Berkah air susut ini akan dimanfaatkan oleh burung
bangau atau blekok untuk mengais ikan ikan kecil, sehingga menimbulkan
pemandangan yang eksotis bagi penikmat satwa burung ini. Sungguh mengejutkan
karena hanya bermodalkan dua tangan,
bisa diproleh sampai 5 kg ikan nila. Sedangkan bila air pasang, maka akan
mengundang orang untuk datang menebarkan jala atau pancing. Waduk ini pernah
dipakai sebagai media olahraga air oleh para pemain ski air, tapi sejak air sering
menyusut, maka olahraga ini tak bisa beraksi lagi. Juga korps mariner karangpilang
pernah berlatih renang dan dayung di waduk ini. Sesekali para pemburu ikan
dengan senapan modifikasi dan katapel akan berburu nila dengan meluncurkan
tombak panah mini. Mampirlah bila ada waktu, Bung!
Wahai waduk Kedurus,
Tubuhmu yang selalu menganga lebar siap untuk menelan luapan air
hujan.
Dan ikan nila-pun kian riuh berkembang biak.
Lekaslah besar sayang, agar para pelancong suka menangguk rejeki
musiman.
Janganlah engkau kering kerontang, sehingga pemandangan deretan para
pemancing hilang dari pandangan.
Engkaulah tujuan para ksatria marinir beradu renang dan mendayung gagah
di garbamu.
Atau para sejoli memadu kasih dan para remaja gaul ditepianmu.
Kehadiranmu di kampong kami tuk mengusir sepi dan membunuh waktu
Canda ceria tawa berderai menggema di pinggiranmmu yang asri.
Buatlah jiwa kami tentram dan nyaman disampingmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar