Kamis, 01 Oktober 2020

Rahayu, Salam Kenal

Ki Ageng Salam

Kebetulan kita ketemu di postingan ini. Begini ceritanya! Aku sering mendapat cerita dari teman, bahwa pada saat menjelang ajalnya ada seseorang yang melotot matanya sambil meludah-ludah ke orang orang yang menjenguknya. Ini artinya apa? Artinya adalah bahwa si calon mati belum siap menghadapi ajal, bisa jadi masih ada yang diberatinya/digandolinya didunia, sebab belum kesampaian cita-citanya. Si calon mati, masih berat meninggalkan dunia yang fana ini. Oleh karena itu, saya mendirikan Aliran Kebatinan Budhiroso, yang salah satu tujuannya adalah “membuat para pengikut aliran ini akan rela pasrah mati bila sudah saatnya atau tiba ajal, ditimbali/dipanggil sewaktu-waktu oleh Tuhan Yang Maha Esa alias Gusti Kang Akaryo Jagad. Ini disebut matisuci, karena berserah diri pada kehendak Allah. Saya memberi pilihan pada sampeyan untuk mengerjakan sholat atau meditasi saja (saya pilih dua-duanya). Ya meditasi ya sholat, kenapa? Sebab sholat itu meditasinya orang Islam dan semedi/meditasi adalah sholatnya orang penganut Kejawen (agama lokal). Saya ingin agar setiap manusia Jawa khususnya, akan matisuci seperti saat dilahirkan pertama kali oleh sang ibu didunia ini. Disamping itu saya akan membuktikan bahwa Kejawen dan Islam bisa berjalan beriringan, sebab dua-duanya bergerak didunia spiritual. Dengan menulis blog ini, tujuannya adalah  agar saya bisa mendapat tinggalan/jejak spiritual bila sewaktu-waktu saya dipanggil Gusti Allah (mati). Tulisan dalam blog ini terus saya berikan sewaktu-waktu bila ada hal/peristiwa yang penting terjadi di masyarakat. Saya tergerak hati untuk mengomentari dan berusaha memberikan solusi tentang masalah itu, kecuali masalah politik. Menyangkut nama Islam saya, Ahmad Nur Syifa Al-Kedurusi dan nama sebutan spiritual Ki Ageng Salam, aku gabungkan dalam blog ini agar supaya terjadi 4 hal dalam kalangan masyarakat Jawa, yaitu:

1. Aku ingin menjadi Juru Damai antara Trah Majapahit dan Trah Pajajaran, yang berselisih selama 600 tahun, sejak gugurnya Raja Sunda Galuh, Prabu Lingga Buana dan Putrinya, Diah Pitaloka Citraresmi serta pengawalnya dalam perang Bubat.

2. Aku ingin menjadi Juru Damai antara Tahta Majapahit dan para pembalelo/pemberontak tahta kerajaan Majapahit  yang gugur dalam usaha menegakkan sikap pendiriannya atau keputusannya/kemauannya.

3. Aku ingin menjadi Juru Damai atas sentimen perang antara  trah tahta kerajaan  Islam Demak dan trah tahta Hindu-Budha Kerajaan Majapahit. 

4. Aku ingin menjadi Juru Damai pada para pengikut Sunan Kalijogo dan pengikut Syekh Siti Jenar, yang lagi berperang sejak 500 tahun yang lalu.


                                SILSILAH KETURUNAN


















$$$

Tidak ada komentar:

Posting Komentar