Ritual Pemujaan.
Adalah suatu prosesi upacara
pengakuan manusia pada kekuatan besar diluar dirinya yang sulit
dikendalikannya/dikuasainya dan juga dilakukan sebagai upaya konsolidasi untuk mencapai “damai”
dengan kekuatan itu.
Budhiroso percaya bahwa Allah bisa berwujud banyak, bila menunjukkan kekuasaannya di bumi, yaitu berupa Malaikat atau Dewa.
Budhiroso percaya bahwa Allah bisa berwujud banyak, bila menunjukkan kekuasaannya di bumi, yaitu berupa Malaikat atau Dewa.
Contoh ritual pemujaan adalah :
1. Dalam sebuah cerita yang tertulis di kitab suci,
dikisahkan bahwa ketika habil dan kabil, dua orang bersaudara saling
memperebutkan adiknya untuk diperistri, maka sang ayah (Adam), memberi solusi
dengan mempersembahkan sesajian berupa 2 ekor kambing yang diletakkan di puncak bukit. Kambing
persembahan siapa yang tersambar petir (dikehendaki Allah), maka ialah yang berhak mengawini
adiknya.
2. Suku Tengger (pemeluk agama Hindu Tengger) di Jawa Timur
melakukan ritual melemparkan sesajian ke kawah gunung Bromo, memberikan sesajian
hasil panen kepada Sang Hyang Widi dan para leluhur sebagai rasa syukur atas buah panen yang didapat musim itu.
3. Setiap menjelang musim tanam, suku Jawa membuat sesajen berupa bumbu dapur kepada penguasa padi Dewi Sri, agar panen berhasil sesuai harapan.
Dalam ajaran Aliran Kebatinan Budhiroso TIDAK MENGENAL ritual pemujaan karena Budhiroso bukan merupakan aliran keagamaan. Budhiroso hanya memperbolehkan penganutnya untuk menghormati para dewa/jin atau yang dipercaya sebagai penguasa spiritual suatu wilayah dengan mendirikan prasasti atau peringatan yang bertujuan untuk melestarikan kondisi alam.
Dalam ajaran Aliran Kebatinan Budhiroso TIDAK MENGENAL ritual pemujaan karena Budhiroso bukan merupakan aliran keagamaan. Budhiroso hanya memperbolehkan penganutnya untuk menghormati para dewa/jin atau yang dipercaya sebagai penguasa spiritual suatu wilayah dengan mendirikan prasasti atau peringatan yang bertujuan untuk melestarikan kondisi alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar