Tunjukkanlah kecantikanmu, jangan kau sembunyikan. Sesungguhnya dengan kecantikan itu, menunjukkan bahwa Tuhan memiliki kehendak dan anugerah bagi sekalian alam ciptaanya. Laksana burung merak memamerkan keindahan bulunya, sehingga membuat mata yang memandang takjub akan kuasa Tuhan
SULUK JAGAD: "Alam terkembang jadi Ayatullah, Ayatullah terkembang jadi Guru". Selamat datang, ayo bergabung! Salam Rahayu, Sagung Dumadi! dari Paguyuban Budhiroso Sejati. Pertanyaan, kritik dan saran, harap ditujukan langsung ke roosdiansyahpribadi@gmail.com. Donasi mohon ditransfer ke Bank Mandiri Norek 140-00-1351363-6
Senin, 05 September 2022
Kamis, 01 September 2022
PItutur #22 (Apa Itu Mutanyi?)
Minggu, 14 Agustus 2022
ROPPI (ROOSDIANSYAH PRIBADI) CHESS CLUB
Kami dari
“Kopi Kemerdekaan”
Sebanyak 77 cangkir kopi GRATIS kepada anggota PERCAKED.
(Persatuan Catur Kedurus)
Wedang kopi sudah bisa dipesan ke Bu Patona (pemilik Warung Kopi Patona) mulai hari ini.
Sabtu, 30 Juli 2022
Apa Itu Astabrata ?
Astabrata (8 Watak Kepemimpinan)
yang harus dimiliki raja raja Jawa saat memimpin di nusantara. Astabrata
merupakan nasehat Sri Rama pada Arya Wibisana (adik Rahwana) yang akan menjadi
raja di Alengka untuk menggantikan kakaknya itu.
1. Watak Dewa Indra (Dewa Hujan).
Seorang pemimpin hendaknya senang memberikan anugerah pada rakyatnya yang baik
dan berjasa. Kebijakan yang dibuat harus mampu memberikan kesuburan dan
kesejahteraan bagi rakyatnya.
2. Watak Dewa Yama (Dewa
Kematian). Seorang pemimpin harus berani menghukum siapa yang bersalah menurut
hukum dan perundangan yang berlaku secara adil.
3. Watak Dewa Surya (Dewa
Matahari). Seorang pemimpin harus bisa melakukan redistribusi pendapatan bagi
rakyatnya. Menarik pajak bagi yang mampu dan menggunakan untuk kepentingan
umum.
4. Watak Dewa Soma (Dewa Bulan).
Seorang raja harus memberikan belas kasih kepada seluruh rakyat, sehingga
rakyat bisa bahagia.
5. Watak Dewa Bayu (Dewa Angin).
Seorang raja harus dapat menyentuh seluruh perikehidupan rakyat, tanpa pandang
bulu, dan setiap kebijakannya bisa menyentuh aspirasi rakyat. Rakyat bisa
merasakan hidup penuh kekeluargaan, rukun guyub, saling memberi saling
menerima. Sesuai dengan watak angin yang selalu bertiup ke sana ke mari
memberikan kesejukan, dorongan, dan arah menuju manusia yang sesungguhnya.
Seorang raja harus menghayati filsafat angin dan diterapkan dalam kebijakannya.
6. Watak Dewa Kuwera (Dewa
Kekayaan/Dewa Bumi). Sebagai mana bumi yang memiliki segala sumber daya dan
kekayaan, seorang raja harus menjadi sumber kekayaan baik materi maupun spirit
untuk membuat rakyatnya sejahtera. Bumi itu belas kasih, ikhlas, rela berkorban
dan bersedia menjadi tumpuan siapa saja. Walaupan selalu diinjak, dicangkul,
tapi bumi selalu memberikan yang terbaik.
7. Watak Dewa Waruna (Dewa Laut).
Seorang raja hendaknya mempunyai kedalaman dan keluasan wawasan sebagaimana
lautan atau samudra, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan rakyatnya,
tangguh menghadapi karang persoalan kehidupan, dan menjadi sarana pelayaran
bangsanya menuju kejayaan.
8. Watak Dewa Agni (Dewa Api).
Seorang raja harus mempu memberikan semangat atau motivasi pada rakyatya untuk
berbuat kebajikan bersama. Dan seorang raja harus bisa membasmi kejahatan
sebagaimana api membakar kayu bakar bahkan harus mampu menyucikan peradaban
yang rusak.
Sumber : Epochtimesindonesiadotcom
Rabu, 20 Juli 2022
Cak Eddy, Pendekar Lingkungan
Namanya Ir.Eddy Soentjahjo MT, kami para sahabat biasa memanggilnya Cak Eddy (Arek Kedurus II).
Persahabatan saya dengan Cak Eddy terjadi sejak masa kanak kanak hingga usia
manula, jadi kita gaul bersama sudah lebih dari 50 tahun. Masih teringat saat
itu, ketika kami menjelang ujian THB (Tes Hasil Belajar) Sekolah Dasar kelas 6,
kami saling melempar teka teki/pertanyaa bahan ujian, siapa yang salah menjawab
bakal kena hukuman, yaitu memukul kepala dengan gulungan kertas. Setelah
menamatkan studi S1 dan S2 Teknik Kimia di ITB Bandung, karir Cak Eddy berlabuh
di Kementrian Lingkungan Hidup, sebagai konsultan tenaga ahli, khususnya masalah
limbah pencemaran lingkungan. Karena dunia kerjanya ini, sudah puluhan kasus
pencemaran limbah B3 di Indonesia sudah diselesaikannya, sehingga karena dunia
kerjanya ini, bolehlah Cak Eddy disebut sebagai “Pendekar Lingkungan” yang
tugasnya menjewer para pencemar lingkungan di Indonesia. Sebagai konsultan,
upahnya dimulai dari sekedar pengganti uang transport hingga diperlakukan
layaknya seorang professional. Kini dari hasil jerih payahnya itu, kami teman
alumninya saat SMP (angkatan 1979) turut kebagian rejeki dengan seringnya
ditraktir rekreasi untuk wisata bersama merajut nostalgia kenangan lama. Kemarin,
selama 4 hari kami sebanyak 31 orang teman alumni SMP Negeri 1 Taman Sidoarjo, berwisata
ke Bali dengan tajuk “79 Goes To Bali”. Terima kasih Cak Eddy, semoga selalu
sehat dan lancar rejeki. Amin.
Siapakah yang disebut sahabat itu?
Ia teman sisihan kita, tempat berbagi saat
berkalang kesedihan dan kebahagiaan.
Kadang persahabatan yang tulus bisa melebihi
ikatan persaudaraan.
Jika demikian, maka sahabat adalah asset gaul kita.
Semakin banyak sahabat, maka akan semakin mudah
kita melewatkan waktu kehidupan sosial kita.
Sahabat dapat membuat jalan hidupmu yang semula kelam
berubah menjadi terang.
Terimaksih sahabat, keberadaanmu tak terlupakan.
$$$
Rabu, 06 Juli 2022
Pasar Malam Kagetan
Mari kita rehat sejenak di bundaran ini untuk melepas lelah sambil ngeceng ria sembari menikmati seruputan kopi atau wewedangan. Bila malam minggu atau week end ramainya bukan main seperti pasar malam. Rakyat tumplek blek lesehan diatas rerumputan atau bercengkerama di atas motor. Lokasinya di pinggir perumahan GSI Kedurus – Surabaya. Jajanan disini dipajang dengan harga kisaran 1000 – 15.000 rupiah. Cukup murah untuk biaya kongkow2 melewatkan dinginnya malam, ditemani lampu2 lapak pedagang kecil mikro yang datang dari penjuru Surabaya, bahkan ada pedagang pendatang yang datang dari jauh, dari Brebes – Jawa Tengah untuk mengais rejeki malam hari.
Wahai bundaran GSI Kedurus
Dihalamanmu kami bertemu kawan
baru.
Semoga dapat menjadi sahabat yang
lekat tak lekang oleh waktu.
Suasanamu yang asri dan ramai
penuh insan yang bertemu
untuk memadu kasih atau sekedar melepas rindu
ditemani
jajanan yang murah dan lezat, menyatu dengan
selera.
Disini para keluarga bertemu
dengan pedagang kaki lima
untuk rehat sambil mengasuh anak
cucu
Ayo kawan mari datang kemari,
sebab tikar lesehan sudah digelar.
Itu berartai kisah nyante sudah
bisa dimulai untuk menuai syahdu.
Minggu, 19 Juni 2022
KIdung Uler Kambang
Tirto tirto wijiling angkoso
(Air menetes dari langit)
Sayuk rukun rukun karo kacane
(Harus rukun pada
teman)
Jo lali lo mas kowe gotong royong nyambut gawe
(Jangan lupa, sampeyan gotong royong
dalam bekerja)
Romo nyenyuwuno mrih kasembadaning sedyo
(Ayah meminta pada kemampuan diri
ber-swasembada)
Kinclong alah alah kinclong
(Bersinarlah Bersinarlah)
Kinclong guwayane Mubyar murup mencorong katon tejane
(Bersinarlah pancaran wajah menyala terang)
Gones yo romo ramane dewe
(Percaya pada ayah sendiri)
Kawi limo putrane dahyang durno
(Pandito Durno beranak
lima)
Poncosilo dasaring nagri utomo
(Pancasila dasar utama Negara)
Ala ora pati ayu nanging nggregetake
(Walaupun tidak terlalu cantik tapi
menyakitkan)
Yo la yo mas yo la yo mas
(Baiklah Kak, baiklah)
Man eman man eman romo
(Aduh sayang, Bapak)
Lir puspito wernaning kusumeng
puro
(Untaian bunga menghiasi keindahan kota)
Brambang mas sak sen limo
berjuang labuh negoro
(Bawang merah, lima satu sen, berjuanglah
demi negara)
Brambang mas sak sen telu berjuang dimen bersatu
(Bawang merah, tiga satu sen, berjuang
harus bersatu)
Yo la yo mas
(Baiklahk Kak)
Ora butuh godhong kayu butuhku
tentrem rahayu
(Tidak butuh daun kayu, butuhku selamat
dan tenteram)
Ora butuh mas kae kae butuhku
tentrem atine
(Tidak butuh emas, butuhku hati yang tenteram)
Syair Kidung : Uler Kambang
Karangan : Ki Narto Sabdo