Budhiroso membagi alam “kehidupan” menjadi 6 alam, yaitu:
Yaitu alam yang dihuni Tuhan Allah.
Sendirilah Dia Yang Maha Agung. Alam ini hanya bisa dikenali setelah manusia
melakukan tapa brata /meditasi /samadhi/sholat. Alam ini sunyi, sepi nyenyet, tak
ada suara, tak ada gerak, tak ada karsa dan bening laksana sinar mata kucing di
malam hari.
2.Alam Kandung :
Yaitu alam yang menempati ruang kandungan
seorang ibu. Lamanya 9 bulan 10 hari untuk rata rata manusia normal. Dalam alam
ini seorang bakal manusia mampu
merespon sebuah rangsangan batin dan lahir. Rangsangan batin yang diberikan
oleh perasaan si ibu yang mengandung (perasaan suka atau sedih seorang ibu
mampu mempengaruhi jiwa bakal bayi) dan rangsangan gerak yaitu tatkala dinding
perut ibu diusik. Sebuah janin bayi yang telah mendapat tiupan Roh Allah akan
membalas rangsangan gerak yang diberikan pada dinding perut ibu berupa sebuah
pukulan atau tendangan.
3.Alam Jagad/Nyata :
Yaitu alam
yang menempati ruang dalam jagad. Disini seorang bayi akan berinteraksi dengan
orang lain dan lingkungannya. Lamanya hidup di alam jagad bervariasi untuk tiap
tiap manusia. Tergantung kemampunanya menjaga kondisi fisik jiwa si empunya
tubuh agar selalu prima. Disini badan manusia akan merasakan sakit dan sehat,
4.Alam Halus :
Yaitu alam tidak
kasat mata atau tak tampak (tapi kadang bisa menampakkan diri dalam kasus kasus
tertentu). Yang menempati ruang ini adalah jin, setan , iblis dan malaikat atau
dewa dewa..
5.Alam Kubur :
Yaitu alam yang
menempati ruang penantian setelah seseorang dinyatakan mati secara fisik atau
biologi atau “kamar tunggu” sebelum turunnya hari kiamat atau berhentinya sang
waktu. Alam ini dihuni binatang dan manusia dan tumbuhan. Di alam ini kita akan berkumpul
dengan sanak sadulur menanti hari perhitungan dosa.
6.Alam Akhirot :
Yaitu alam yang
menempati “ruang” disamping Allah, setelah manusia mendapatkan keadilan Tuhan.
Setelah diadili, “manusia” akan menempati alam putih/sorga yaitu kenikmatan
batin disisi Allah bagi yang berhasil mengeluarkan dirinya berupa seakan akan
“kupu kupu yang indah yang melepaskan diri dari ulat yang buruk”dan alam hitam
berupa “siksa Allah” bagi manusia yang banyak dosa atau perilaku buruk selagi
hidup di alam Jagad atau di ibaratkan sebagai “kepompong yang gagal menjadi
kupu kupu yang indah”.
$$$
Tidak ada komentar:
Posting Komentar