> Aku melihat orang duduk bersila berjarak 2 meter satu dengan yang lainnya. Mereka diam dengan mata terpejam, lalu tangan mereka melakukan gerakan tak beraturan, kadang seperti menari tapi tidak menari, kadang seperti memukul dengan pelan tapi tidak memukul. Ya, mereka sebenarnya bukan menggerakakan tangannya, tapi mereka menggerakan “gerakan hati”nya. Gerakan ini untuk menyehatkan jiwanya, yang tak nampak itu. Gerakan ini juga untuk mengolah ketajaman daya tangkap imajinasinya agar bisa bertindak lebih kreatip. Guru hanya menuntun gerakan mereka dengan melalui bunyi ketukan penuntun. Setiap mendengarkan suara ketukan guru, maka serentak mereka akan mencari gerakan baru –terserah apa gerakan itu, tentu sesuai dengan krenteking ati (gerak hati). Hal yang dilarang dalam meditasi Obori ini adalah gerakan otang kesurupan, karena bisa merusak suasana yang kidmat. Biasanya meditasi ini diiringi dengan musik meditasi yang diambil di Youtube.
> Aku melihat orang sedang relaks tiduran, dengan sikap tenang tak bersuara. Tangan lurus sejajar tubuh, tidak mengepal , tetapi tangan itu pasrah terbuka dengan lunglai untuk mengalirkan darah dengan lancar. Selama tiduran itu mereka dilarang bergerak atau berusaha tidak bergerak. Seperti layaknya orang mati, mereka dilarang berpikir karena yang dicari adalah relask total. Diharapkan mereka dapat mengendalikan perasaanya dengan membayangkan menjadi seekor kumbang yang mengisap madu dari satu bunga ke bunga lainnya. Inilah yang disebut meditasi Matipikir itu.
> Aku melihat sekumpulan orang melakukan Budhi Yoga untuk mendapatkandi kesehatan dengan cara latihan pernapasan, olah tubuh disertai dengan memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca indera dan tubuhnya secara keseluruhan.
> Aku melihat disamping sebagai tempat meditasi, sanggar ini manfaatkan juga sebagai tempat untuk bertukar pikiran, berdiskusi atau saling bercerita, bertukar pengalaman hidup untuk kemajuan Paguyuban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar