Tunjukkanlah kecantikanmu, jangan kau sembunyikan. Sesungguhnya dengan kecantikan itu, menunjukkan bahwa Tuhan memiliki kehendak dan anugerah bagi sekalian alam ciptaanya. Laksana burung merak memamerkan keindahan bulunya, sehingga membuat mata yang memandang takjub akan kuasa Tuhan
SULUK JAGAD: "Alam terkembang jadi Ayatullah, Ayatullah terkembang jadi Guru". Selamat datang, ayo bergabung! Salam Rahayu, Sagung Dumadi! dari Paguyuban Budhiroso Sejati. Pertanyaan, kritik dan saran, harap ditujukan langsung ke roosdiansyahpribadi@gmail.com. Donasi mohon ditransfer ke Bank Mandiri Norek 140-00-1351363-6
Senin, 05 September 2022
Kamis, 01 September 2022
PItutur #22 (Apa Itu Mutanyi?)
Minggu, 14 Agustus 2022
ROPPI (ROOSDIANSYAH PRIBADI) CHESS CLUB
Kami dari
“Kopi Kemerdekaan”
Sebanyak 77 cangkir kopi GRATIS kepada anggota PERCAKED.
(Persatuan Catur Kedurus)
Wedang kopi sudah bisa dipesan ke Bu Patona (pemilik Warung Kopi Patona) mulai hari ini.
Sabtu, 30 Juli 2022
Apa Itu Astabrata ?
Astabrata (8 Watak Kepemimpinan)
yang harus dimiliki raja raja Jawa saat memimpin di nusantara. Astabrata
merupakan nasehat Sri Rama pada Arya Wibisana (adik Rahwana) yang akan menjadi
raja di Alengka untuk menggantikan kakaknya itu.
1. Watak Dewa Indra (Dewa Hujan).
Seorang pemimpin hendaknya senang memberikan anugerah pada rakyatnya yang baik
dan berjasa. Kebijakan yang dibuat harus mampu memberikan kesuburan dan
kesejahteraan bagi rakyatnya.
2. Watak Dewa Yama (Dewa
Kematian). Seorang pemimpin harus berani menghukum siapa yang bersalah menurut
hukum dan perundangan yang berlaku secara adil.
3. Watak Dewa Surya (Dewa
Matahari). Seorang pemimpin harus bisa melakukan redistribusi pendapatan bagi
rakyatnya. Menarik pajak bagi yang mampu dan menggunakan untuk kepentingan
umum.
4. Watak Dewa Soma (Dewa Bulan).
Seorang raja harus memberikan belas kasih kepada seluruh rakyat, sehingga
rakyat bisa bahagia.
5. Watak Dewa Bayu (Dewa Angin).
Seorang raja harus dapat menyentuh seluruh perikehidupan rakyat, tanpa pandang
bulu, dan setiap kebijakannya bisa menyentuh aspirasi rakyat. Rakyat bisa
merasakan hidup penuh kekeluargaan, rukun guyub, saling memberi saling
menerima. Sesuai dengan watak angin yang selalu bertiup ke sana ke mari
memberikan kesejukan, dorongan, dan arah menuju manusia yang sesungguhnya.
Seorang raja harus menghayati filsafat angin dan diterapkan dalam kebijakannya.
6. Watak Dewa Kuwera (Dewa
Kekayaan/Dewa Bumi). Sebagai mana bumi yang memiliki segala sumber daya dan
kekayaan, seorang raja harus menjadi sumber kekayaan baik materi maupun spirit
untuk membuat rakyatnya sejahtera. Bumi itu belas kasih, ikhlas, rela berkorban
dan bersedia menjadi tumpuan siapa saja. Walaupan selalu diinjak, dicangkul,
tapi bumi selalu memberikan yang terbaik.
7. Watak Dewa Waruna (Dewa Laut).
Seorang raja hendaknya mempunyai kedalaman dan keluasan wawasan sebagaimana
lautan atau samudra, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan rakyatnya,
tangguh menghadapi karang persoalan kehidupan, dan menjadi sarana pelayaran
bangsanya menuju kejayaan.
8. Watak Dewa Agni (Dewa Api).
Seorang raja harus mempu memberikan semangat atau motivasi pada rakyatya untuk
berbuat kebajikan bersama. Dan seorang raja harus bisa membasmi kejahatan
sebagaimana api membakar kayu bakar bahkan harus mampu menyucikan peradaban
yang rusak.
Sumber : Epochtimesindonesiadotcom
Rabu, 20 Juli 2022
Cak Eddy, Pendekar Lingkungan
Namanya Ir.Eddy Soentjahjo MT, kami para sahabat biasa memanggilnya Cak Eddy (Arek Kedurus II).
Persahabatan saya dengan Cak Eddy terjadi sejak masa kanak kanak hingga usia
manula, jadi kita gaul bersama sudah lebih dari 50 tahun. Masih teringat saat
itu, ketika kami menjelang ujian THB (Tes Hasil Belajar) Sekolah Dasar kelas 6,
kami saling melempar teka teki/pertanyaa bahan ujian, siapa yang salah menjawab
bakal kena hukuman, yaitu memukul kepala dengan gulungan kertas. Setelah
menamatkan studi S1 dan S2 Teknik Kimia di ITB Bandung, karir Cak Eddy berlabuh
di Kementrian Lingkungan Hidup, sebagai konsultan tenaga ahli, khususnya masalah
limbah pencemaran lingkungan. Karena dunia kerjanya ini, sudah puluhan kasus
pencemaran limbah B3 di Indonesia sudah diselesaikannya, sehingga karena dunia
kerjanya ini, bolehlah Cak Eddy disebut sebagai “Pendekar Lingkungan” yang
tugasnya menjewer para pencemar lingkungan di Indonesia. Sebagai konsultan,
upahnya dimulai dari sekedar pengganti uang transport hingga diperlakukan
layaknya seorang professional. Kini dari hasil jerih payahnya itu, kami teman
alumninya saat SMP (angkatan 1979) turut kebagian rejeki dengan seringnya
ditraktir rekreasi untuk wisata bersama merajut nostalgia kenangan lama. Kemarin,
selama 4 hari kami sebanyak 31 orang teman alumni SMP Negeri 1 Taman Sidoarjo, berwisata
ke Bali dengan tajuk “79 Goes To Bali”. Terima kasih Cak Eddy, semoga selalu
sehat dan lancar rejeki. Amin.
Siapakah yang disebut sahabat itu?
Ia teman sisihan kita, tempat berbagi saat
berkalang kesedihan dan kebahagiaan.
Kadang persahabatan yang tulus bisa melebihi
ikatan persaudaraan.
Jika demikian, maka sahabat adalah asset gaul kita.
Semakin banyak sahabat, maka akan semakin mudah
kita melewatkan waktu kehidupan sosial kita.
Sahabat dapat membuat jalan hidupmu yang semula kelam
berubah menjadi terang.
Terimaksih sahabat, keberadaanmu tak terlupakan.
$$$
Rabu, 06 Juli 2022
Pasar Malam Kagetan
Mari kita rehat sejenak di bundaran ini untuk melepas lelah sambil ngeceng ria sembari menikmati seruputan kopi atau wewedangan. Bila malam minggu atau week end ramainya bukan main seperti pasar malam. Rakyat tumplek blek lesehan diatas rerumputan atau bercengkerama di atas motor. Lokasinya di pinggir perumahan GSI Kedurus – Surabaya. Jajanan disini dipajang dengan harga kisaran 1000 – 15.000 rupiah. Cukup murah untuk biaya kongkow2 melewatkan dinginnya malam, ditemani lampu2 lapak pedagang kecil mikro yang datang dari penjuru Surabaya, bahkan ada pedagang pendatang yang datang dari jauh, dari Brebes – Jawa Tengah untuk mengais rejeki malam hari.
Wahai bundaran GSI Kedurus
Dihalamanmu kami bertemu kawan
baru.
Semoga dapat menjadi sahabat yang
lekat tak lekang oleh waktu.
Suasanamu yang asri dan ramai
penuh insan yang bertemu
untuk memadu kasih atau sekedar melepas rindu
ditemani
jajanan yang murah dan lezat, menyatu dengan
selera.
Disini para keluarga bertemu
dengan pedagang kaki lima
untuk rehat sambil mengasuh anak
cucu
Ayo kawan mari datang kemari,
sebab tikar lesehan sudah digelar.
Itu berartai kisah nyante sudah
bisa dimulai untuk menuai syahdu.
Minggu, 19 Juni 2022
KIdung Uler Kambang
Tirto tirto wijiling angkoso
(Air menetes dari langit)
Sayuk rukun rukun karo kacane
(Harus rukun pada
teman)
Jo lali lo mas kowe gotong royong nyambut gawe
(Jangan lupa, sampeyan gotong royong
dalam bekerja)
Romo nyenyuwuno mrih kasembadaning sedyo
(Ayah meminta pada kemampuan diri
ber-swasembada)
Kinclong alah alah kinclong
(Bersinarlah Bersinarlah)
Kinclong guwayane Mubyar murup mencorong katon tejane
(Bersinarlah pancaran wajah menyala terang)
Gones yo romo ramane dewe
(Percaya pada ayah sendiri)
Kawi limo putrane dahyang durno
(Pandito Durno beranak
lima)
Poncosilo dasaring nagri utomo
(Pancasila dasar utama Negara)
Ala ora pati ayu nanging nggregetake
(Walaupun tidak terlalu cantik tapi
menyakitkan)
Yo la yo mas yo la yo mas
(Baiklah Kak, baiklah)
Man eman man eman romo
(Aduh sayang, Bapak)
Lir puspito wernaning kusumeng
puro
(Untaian bunga menghiasi keindahan kota)
Brambang mas sak sen limo
berjuang labuh negoro
(Bawang merah, lima satu sen, berjuanglah
demi negara)
Brambang mas sak sen telu berjuang dimen bersatu
(Bawang merah, tiga satu sen, berjuang
harus bersatu)
Yo la yo mas
(Baiklahk Kak)
Ora butuh godhong kayu butuhku
tentrem rahayu
(Tidak butuh daun kayu, butuhku selamat
dan tenteram)
Ora butuh mas kae kae butuhku
tentrem atine
(Tidak butuh emas, butuhku hati yang tenteram)
Syair Kidung : Uler Kambang
Karangan : Ki Narto Sabdo
Jumat, 17 Juni 2022
Sawah Berkah
Janganlah engkau pergi dari sisiku.
Hamparanmu yang sejuk menghijau membuat kami selalu bangga
Akan kesuburan tanah katuilistiwa ini.
Engkaulah anugerah Tuhan yang paling kami syukuri.
Bulir padimu yang kuning keemasan kami nanti siang dan malam.
Puji Tuhan atas hasil panen yang melimpah ini.
Demi ketahanan pangan bangsa ini,
Kami tak segan berjibaku mengolahmu,
Melenyapkan gulma dan hama merupakan tugas rutin kami,
disamping memberikanmu asupan pupuk yang memadai.
Cepat besar dan tumbuhlah, wahai padiku, agar datang rasa cintaku
pada kemurahan Tuhan, yang melindungi.
Sungai Merana
Kami tahu beban hidupmu semakin berat
Sebab sarat akan limbah dan sampah
Bersabarlah, sebab generasi baru kami, akan hadir dengan
Mereka mau tak mau akan membentuk komunitas pecinta sungai, atau
LSM yang sarat dengan gagasan hidup bersih dan berkelanjutan.
Akan ada komunitas Jogo Kali yang dengan berkala
Akan ada anggaran yang mengalir dari pemda untuk membuat sungai bersih kembali.
Cepat atau lambat kau akan berubah menjadi bening, seperti sungai Aare di Swiss.
Percayalah!
Kamis, 16 Juni 2022
Romantisme Waduk
Selasa, 14 Juni 2022
Jembatan Gaul
Apa perlunya kita membuat jembatan? Tentu untuk menghubungkan wilayah terisolir dengan dunia luar, agar keterbelakangan hidup bisa diatasi. Memang jembatan diperlukan untuk menyatukan wilayah, agar kawasan bisa menjadi satu kesatuan ekonomi dan budaya. Ada satu jembatan yang berfungsi untuk gaul dan adu nyali, yaitu jembatan kembar Kedurus, yang bertengger kokoh diatas waduk. Inilah satu satunya jembatan yang dibangun untuk asesori wilayah, bukan bermanfaat untuk menyatukan wilayah, karena ujung jembatan yang satu tak memiliki akses jalan ke perkampungan, tapi ke area pesawahan, hingga kalau sampeyan berjalan melewati jembatan ini akan balik kucing alias kembali karena taka ada jalan lanjutan. Jembatan ini menjadi destinasi untuk wisata rehat pagi dan sore hari. Pagi hari menjadi akhir tujuan lari pagi warga sekitar, sedangkan siang hari menjadi tempat latihan panjat rangka jembatan sehingga nyali dan keberanian bisa terasah sejak kecil, akhirnya sore hari tiba dengan diiringi canda ria tawa mengantarnya untuk menutup hari.
Minggu, 05 Juni 2022
Apa Itu Punden?
Punden adalah lokasi situs yang bisa berupa bangunan atau makam, sebagai tempat untuk mencari kekuatan spiritual. Punden makam biasanya dikaitkan dengan sosok cikal bakal pendiri/babat alas atau pembuka wilayah jaman dulu.
Berikut, 4 punden yang berada di wilayah Kecamatan Karangpilang - Surabaya.
1. Situs Punden Makam Kembar Mbah
Jemuwah –Lokasi Makam Kebraon Gg. Tegal,
Karangpilang - Surabaya.
Ia lupa, sudah berapakali ziarah ke makam kembar. Barangkali itu bisa dikatakan bukan ziarah lagi, karena makam kembar sudah dianggap sebagai makam tempat bermenung diri, saat ia mendapatkan dirinya lagi suntuk dan bosan dengan rutinitas. Iapun sepenuhnya sadar, bahwa makam tak mampu mengabulkan do’anya karena kematian adalah tidur panjang yang bisu. Hanya karena Ia begitu menghormati arwah leluhur, maka disempatkan juga untuk berziarah beberapa menit sambil mengenang peristiwa kematian yang cepat atau lambat pasti datang kepadanya. Suasana makam itu begitu sejuk dan damai. Di sekeliling makam terdapat banyak pohon besar dan rindang. Apalagi ditambahi dengan suara kicau burung kutilang dan prenjak disaat saat hening, membuat jiwanya tenteram dan merasa damai. Di makam kembar itu, orang biasa menebarkan bunga kembang setaman dan ubo rampe sesajian, sehingga kadang harumnya tercium karena terbawa angin. Kadang sebelum pulang, ia menyempatkan diri mengambil sekuntum bunga kenanga dari sesajen itu untuk diselipkan di daun telinganya. Dulu, ia sering tiduran di samping makam sambil melihat tingkah burung yang berkejaran di ranting pohon, tetapi setelah seekor ular menubruk pahanya, maka tiduran itu tidak dilakukan lagi.
2. Situs Punden Mbah Ireng – Lokasi samping Makam Islam Kebraon,
Jl. Kebraon II- Karangpilang - Surabaya.
Saat itu ia merasa aneh karena ada rumah cungkup kecil di tepi kuburan. Suasana yang sepi membuatnya terusik ingin masuk kedalam cungkup. Pelan pelan ia membuka pintu, lalu ia masuk perlahan dan terkejut karena tempat itu dipakai sebagai tempat ritual penghormatan arwah leluhur. Itu bisa dilihat dari bangunan kalangan yang berbentuk empat bujur sangkar, kira kira 1x1 meter panjang sisinya. Didalamya terdapat alas kain putih untuk menampung kembang setaman dan ubo rampe sesajen. Sesaat kemudian ia melakukan semedi ingin mersakan aura mistis tempat itu. Tiba tiba ia mendengar suara burung merpati yang ternyata berada diatas dahan. Merpati itu memiliki pagupon dicabang pepohonan beberapa meter dari cungkup. Suasana yang rimbun dibelakang cungkup rupanya menarik perhatian banyak burung liar, diantaranya prenjak dan perkutut. Suasana yang tenang dan adem, sungguh cocok untuk tempat ber-semedi atau tirakat malam hari. Di tiang cungkup terdapat santi aji yang bertuliskan. “Rendah dimata manusia, tinggi di mata Tuhan” “Jangan mengukur bajumu di badan orang lain” dan “Jer basuki mowo beyo”
3. Situs Punden Makam Nyai Suci. Lokasi di area Makam Bogangin,
Jl. Raya Mastrip – Kedurus-Karangpilang. Surabaya
Makam diteduhi cungkup minimalis yang cukup bersih dan asri hingga membuatnya rela untuk tiduran disamping makam. Tak jarang Ia meraih sapu ijuk yang tersedia, untuk membersihkan sisa dupa dan daun kering yang terserak terbawa angin hingga masuk ke dalam cungkup. Kain putih yang menyelimuti makam membawa oroma mistis dan suci. Pas didepan makam berkibar bendera merah putih, mungkinkah Nyai Suci dulunya bekas pejuang? Di tubuh bangunan makam terdapat ceruk untuk menebar bunga setaman. Di atas makam tersedia bacaan ayat suci Qur’an/ kitab tahlil, yang bisa digunakan untuk mengirim do’a. Didalam ruangan cungkup bisa dipakai untuk duduk santai atau tiduran. Bila bernasib mujur, maka akan bertemu banyak burung kutilang, prenjak, pipit dan perkutut yang hinggap di pohon sekitar makam dengan menyuarkan kicauannya yang khas.
4. Situs Punden Makam Mbah Kethu. Lokasi di area Makam Bogangin,
Jl. Raya Mastrip – Kedurus – Karangpilang – Surabaya.
Entah mengapa disebut Mbah Kethu. Mungkin karena terdapat kethu/songkok dan tasbih besar yang bertengger di rangka bangunan makam. Bangunan makam terbilang besar mirip menhir dengan lubang memanjang yang berfungsi untuk menebar sesajen atau kembang setaman. Suasananya yang adem dan sejuk karena semilir angin membuat makam ini kadang dibuat tiduran oleh para peziarah. Ketika ia bersemedi disisi makam, ia tiba tiba tersentak terkejut karena terdengar bunyi ranting pohon yang jatuh menimpa atap seng atau bunyi buah ketepeng yang jatuh karena tiupan angin. Taka da tanda tahun wafat bagi Mbah Kethu yang biasa terbaca pada nisan sebuah makam. Makam ini tepat dibawah pohon besar yang entah apa namanya serta pohon ketepeng yang berdiri tak jauh dari makam, sehingga makam akan menerima limpahan sampah daun dan debu, bila tak sering sering disapu, maka makam ini akan nampak kotor.
Sabtu, 16 April 2022
Makna Sluku Sluku Bathok
Makna tembang dolanan Sluku Sluku Bathok karangan Sunan Kalijaga.
Sluku-sluku bathok, bathoke ela-elo (sluku-sluku bathok, bathoknya geleng-geleng).Berasal dari kata ‘Usluk fa usluka bathnaka, bathnaka ila Allah’ (masuk masuklah bathinmu, bathinmu kepada Tuhan).
Sirama menyang sala (bapak pergi ke sala). Berasal dari kata ‘Sharimi Yasluka’ (petik dan ambillah satu jalan masuk).
Oleh-olehe payung mutha (oleh-olehnya payung mutha). Berasal dari kata ‘Laailaha illaallah hayun wal mauta’ (meng-Esakan Allah dari hidup sampai maut).
Mak jenthit lolobah. Berasal dari kata ‘mandzalik muqarabah’ (maka siapa yang dekat pada Allah).
Wong mati ora obah (jasad yang sudah meninggal tidak dapat bergerak). Berasal dari kata ‘hayun wal mauta innalillah’ (dari hidup hingga mati adalah milik Allah).
Yen obah medeni bocah (kalau dia bergerak akan membuat takut anak-anak). Berasal dari kata ‘mahabbatan mahrajuhu taubah’ (kecintaan yang menuju pada taubat).
Yen urip goleka dhuwit (tapi kalau dia masih hidup, cari uanglah). Berasal dari kata 'yasrifu innal khalaqna insana min dhafiq' (sesungguhnya manusia diciptakan dari air yang memancar).
Sumber : krjogjadotcom
Minggu, 10 April 2022
Apa Itu Perang?
Perang itu konflik. Perang memang kejam, sebab peluru melesat
tanpa mata alias buta. Peluru bisa menerjang apa saja dihadapannya tanpa belas
kasihan, serta tak peduli apakah orang itu benar atau salah. Terbukti korban
perang yang berkepanjangan bukan hanya tentara, tapi lebih banyak pada rakyat
sipil. Ada yang beranggapan bahwa medan
perang adalah palagan suci bagi para ksatria pembela bangsa dan negara. Manakala genderang perang sudah
ditabuh, suara terompet melengking dan yel yel lagu mars perang sudah dinyanyikan, maka para prajutrit berbondong-bondong
seakan berpesta, menari-nari dengan senjata terhunus ditangan, ya pesta
pertumpahan darah dan kehilangan nyawa serta jerit tangis bagi para korban yang
tak berdosa. Dalam dunia militer, bagi prajurit yang hilang atau gugur akan
mendapat julukan “pahlawan” dari masing masing negara yang sedang berperang.
Gugur dalam pertempuran di medan laga merupakan cita cita bagi para ksatria. Perang
adalah sarana pelampiasan nafsu membunuh dan menyalurkan naluri purba yang
sudah ada sejak manusia ada. Dengan perang akan dicapai sebuah pembebasan atau pembelengguan. Bagi yang kalah perang harus
tunduk pada pakta perjanjian yang disusun oleh sang pemenang perang. Kapan
perang akan berhenti? Bila tak memiliki senjata lagi hingga menyerah kalah, atau
bila salah satu atau pihak2 yang berperang
sudah merasa lelah dan bosan atau ada
pihak yang berhasil mendamaikan. Tak dapat dipungkiri bahwa perang akan menimbulkan
kerusakan properti (bangunan hancur dan rusak), meninggalkan rongsokan besi senjata berat serta
tubuh korban yang bergelimpangan. Perang pada jaman pertengahan beda dengan
perang jaman modern. Perang yang hanya mengandalkan kuda, pedang dan anak panah
pada jaman pertengahan hanya membawa korban yang masih terbilang sedikit, tapi dalam kancah perang modern yang telah mempergunakan teknologi digital atau teknologi informasi- setelah ditemukannya alat perang yang memiliki daya rusak
masal/bom nuklir memiliki daya rusak yang masif. Dalam perang modern ini, dengan
sekali pencet tombol, maka akan terjadi serangan yang membawa jatuh korban ratusan ribu nyawa
melayang (ingat pada bom nuklir pada kota Hiroshima dan Nagasaki). Fenomena yang terjadi
di lapangan perang modern adalah penggunaan pesawat terbang nir-awak (drone) yang dapat digunakan untuk mengintai wilayah
lawan atau menyerang dengan menjatuhkan bom atau menabrakkan diri (senjata bunuh
diri) yang dikendalikan pada jarak jauh. Pada era perang dingin terdapat
istilah perang proksi, yaitu perang yang terjadi karena aksi pihak ketiga alias
perang yang melibatkan kaki tangan / bawahan dari para pemain yang sesungguhnya
di sebuah negara. Perang proksi tidak hanya berperang menggunakan kekuatan
militer, tetapi juga melalui berbagai aspek kehidupan seperti politik, ekonomi,
sosial budaya, dan hukum. Perang proksi biasanya melibatkan konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan
pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung karena konflik
secara langsung antar kedua kekuatan tersebut akan berisiko kehancuran yang
jauh lebih besar. Lantas apa itu yang disebut kejahatan perang? Yaitu suatu
pelanggran terhadap hukum perang atau hukum internasional yang dilakukan oleh
pihak militer atau sipil. Ya itulah sisi abu abu dari manusia modern, walaupun
perang merupakan permufakatan untuk saling membunuh yang direstui oleh Negara yang
berperang, tapi perang juga memiliki kode etik atau aturan baik yang tertulis
atau tidak.
$$$
Sabtu, 02 April 2022
Kasih Sayang Dan Naluri
Kasih sayang adalah ikatan suci yang dianugerahkan oleh Tuhan
kepda mahluk hidup, khususnya pada manusia dan hewan. Kasih adalah ikatan cinta
yang melindungi, sedangkan sayang adalah ikatan cinta yang memberi. Kasih
sayang adalah kekuatan spiritual yang melekat sejak si mahluk tumbuh saat
berada dalam kandungan si ibu. Semisal, petani bercocok tanam, menyiangi gulma
liar dan memberi pupuk pada tanaman padi adalah sebentuk kasih sayang pada
tanaman. Induk ayam melindungi anak anaknya saat bahaya elang terbang mengancam
keselamatannya adalah bentuk kasih sayang juga. Beranikah kita bertanya kok
begitu canggih sistim bayi dalam kandungan? Air ketuban itu yang melindungi si
janin dari benturan dan goncangan, tali pusat yang nglewer tidak tegang adalah
saluran untuk mensapli bahan makanan demi melestarikan si janin hingga saatnya
tiba untuk lahir muncul ke permukaan bumi. Nampaknya ada tali yang tak terlihat
yang kita sebut dengan gaya naluri, sehingga sang bayi kelak terikat secara
lahiriah dengan mencari puting susu si ibu. Ya, naluri adalah gaya lembut yang
merambat menjalar keseluruh tubuh,
manakala si empunya naluri merasa lapar akan kasih sayang dan ingin
bercengkerama dengan pihak ibu. Naluri
adalah kekuatan yang diperoleh tanpa belajar. Naluri tumbuh seiring dengan
hidupnya si mahluk. Naluri adalah anugerah, pemberian sang Pencipta dan
merupakan bekal untuk mengarungi kehidupan.
$$$
Selasa, 29 Maret 2022
Apa Itu Pawang?
Adalah sifat manusiawi, bila kita ingin lepas dari bencana.
khususnya bencana akibat gaya alam yang
merusak, semisal bencana hujan badai, gempa, gelombang laut tinggi, tanah
longsor juga letusan gunung berapi. Berbagai upaya penyelamatan sewajarnya dilakukan.
Baik upaya fisik dan spiritual. Upaya fisik itu berupa pemasangan instalasi peringatan dini, ramalan cuaca, pembangunan
rumah tahan gempa, penanaman pohon reboisasi atau pengalihan awan agar menetes menjadi hujan di tempat
lain dengan penyemaian bahan kimia. Untuk memberi peluang atas kepercayaan kita
bahwa gejala alam ada yang mengatur, maka kita butuh usaha yang bersifat
spiritual dan hal ini termasuk memberi peluang kepada “teknik” kearifan local yang
tersembunyi, yang dimiliki oleh orang orang professional yang sudah lama
bergelut dengan ilmu itu. Ya, bencana memang amat menyengsakan bila gagal
mengantisipaisnya. Orang yang biasa mengendalikan kekuatan alam dengan kekuatan
supranaturalnya disebut pawang. Pawang adalah pengendali. Apa yang dikendalikan
oleh pawang biasanya adalah hal yang
krusial atau penting. Keahlian menjadi pawang diperoleh dengan cara menjalankan
lelaku spiritual dengan syarat2 yang ketat. Membaca mantra dan meditasi adalah
dua hal yang amat penting, disamping syarat ketersediaan ubo rampe yang
mengiringi ritual yang disebut sesajen. Dunia tak kasat mata itu memang ada. Di
dunia ini bersemayam roh halus atau mahluk ghoib. Dalam dunia klenik , sudah biasa membuat ritual pemanggilan roh halus
yang berupa arwah leluhur untuk diajak bekerjasama mengendalikan kekuatan alam.
Bahkan ritual pemanggilan roh halus yang asyik dan menegangkan biasa dilakukan
para remaja saat membuat boneka jaelangkung. Ya, ternyata bercengkerama dengan dunia ghoib merupakan permainan yang menyenangkan. Itu
bukan syirik, karena kita diberi kepintaran untuk berhubungan dengan roh halus
yang ciptaan Tuhan itu. Dan kita percaya bahwa yang ghoib itu memang ada. Ayo
kita belajar ilmu spiritual untuk menghasilkan "manusia baru" yang menebar kebaikan pada umat manusia.
$$$
Kamis, 10 Februari 2022
Makna HONOCOROKO
01. Hananira Sejatine Wahananing Hyang,
Asalmu karena kehendak Allah
02. Nadyan ora kasat-kasat pasti ana,
Walaupun tidak nampak tetapi ada
03. Careming Hyang yekti tan ceta wineca,
Allah yang Kuasa tidak bisa ditebak
(dinyatakan),
04. Rasakena rakete lan angganira,
Rasakan dalam tubuhmu
05. Kawruhana ywa kongsi kurang weweka,
Ketahui sampai kurang waspada
06. Dadi sasar yen sira nora waspada,
Jadi salah kalau kurang waspada
07. Tamatna prahaning Hyang sung sasmita,
Nyatakan Allah memberi petunjuk
08. Sasmitane kang kongsi bisa karasa,
Petunjuk sampai bisa merasakan
09. Waspadakna wewadi kang sira gawa
Waspadalah rahasia yang kau bawa
10. Lalekna yen sira tumekeng lalis (sekarat),
Lupakan sampai sekaratil maut (menjelang ajal/koma),
11. Pati sasar tan wun manggya papa,
Mati yang salah menjadi susah
12. Dasar beda lan kang wus kalis ing goda;
Dan beda bagi yang tidak tergoda
13. Jangkane mung jenak jenjeming jiwarja,
Tujuannya hanya tentram jiwanya
14. Yitnanana liyep luyuting pralaya (angracuta yen pinuju sekarat ),
At’tauhid atau khusyuk waktu sekaratil
maut,
15. Nyata sonya nyenyet labeting kadonyan,
Ternyata sepi (hilang) sifat dunia,
16. Madyeng ngalam paruntunan (?) aywa samar,
Dalam alam barzah ternyata samar (gaib),
17. Gayuhane tanalijan (tan ana lijan) mung sarwa arga,
Tujuan
tidak lain hanya satu
18. Bali Murba Misesa ing njero-njaba
Pulang menguasai Lahir Batin (Esa),
19. Tukulane wida darja tebah nista,
Tumbuhnya benih menjauhkan aniaya
20. Ngarah-arah ing reh mardi-mardiningrat.
Hati-hati manuju
jalan kedunia.
Sumber :
Buku Wedaran Wirid I,
karangan
Ki R.S. Yoedi Parto Yoewono.
Surabaja
: Djojobojo, 1962-64