Bagaimana rasanya menjelang ajal atau sakaratul maut, saat di pembaringan? Saya
akan coba gambarkan situasi itu buat anda. Ketika anda sehat, maka anda mampu
menggerakkan seluruh anggota badan anda, sesuai dengan arah gerak sendi engsel
tulang rangka. Anda bisa menggenggam sebuah HP dengan lembut, hingga HP
itu tidak jatuh atau rusak. Disini syaraf motorik dan sensorik bekerja dengan
baik, sesuai dengan keinginan anda. Lalu bagaimana jika anda sakit menjelang
ajal? Anda tak mampu meraih sebuah HP apalagi menggenggamnya. Anda tak mampu
menggerakkkan tangan anda. Apabila gerakan ini tak dapat anda lakukan, maka
dapat dipastikan anda sedang mengalami kematian syaraf kesadaran, lalu menunggu datangnya sakaratul maut. Semua
indera perasa anda tak berfungsi dengan baik. Anda tak mampu lagi merasakan
manis atau pahit, pendengaran jadi lamur/berkurang daya tangkapnya, penglihatan
jadi kabur. Nah, malam harinya ketika anda bangun dari tidur, anda akan
merasakan dingin yang luar biasa, sehingga anda ingin diselimuti untuk mengusir
dingin itu. Lalu dengan perlahan mata anda akan terpejam. Antara sadar dan
tidak, tiba tiba akan terdengar suara sesuatu yang berdengung mirip suara lebah, mengitari anda.
Itu pertanda datangnya utusan Allah, yaitu molekat Mikhail, malaikat yang
ditugaskan oleh Allah untuk mencabut nyawa manusia. Suara itu berputar putar
mendekat lalu menjauh, seakan memberi tahu kepada anda bahwa sesuatu mahluk
akan datang dan mengajak anda untuk pergi. Nyawa anda akan dicabut lewat mana? Hidung atau ujung kuku ibu
jari kaki (jempol). Sesuai aliran nafas, maka yang paling ringan sakitnya
adalah dicabut dari perut lalu keluar melalui nafas di lubang hidung. Sakit
tidaknya waktu nyawa keluar, tergantung kesiapan anda untuk rela mati atau
tidak. Jika anda masih memberati hidup di dunia atau masih ingin hidup terus
atau tidak rela mati, maka nyawa akan dicabut terbalik, yaitu dari ubun ubun
tereus ke perut lalu keluar melalui ujung ibu jari kaki. Sakitnya luar biasa.
Oleh karena itu, mungkin anda pernah mendapat cerita bahwa sebelum meninggal
seseorang meludah ludah dan bergulingan di tempat tidur sambil terus merintih,
itu dapat disebabkan karena si calon mati belum rela melepas kehidupan didunia.
Setelah nyawa keluar dari badan, maka suara yang berdengung itu (mirip
helicopter), terus berputar putar disekitar anda. Seakan mau menuntun anda
untuk mengikutinya keluar dari alam fana/dunia. Biasanya selama 3 hari, anda
masih menekuni tubuh anda. Anda ingin berbicara dengan sanak sedulur yang
menangisi tubuh anda, tetapi suara tak bisa keluar. Ya anda sudah mati. Anda
ingin memegang sesuatu, tapi tak bisa karena tanpa raga. Setelah dimakamkan,
maka malaikat Mungkar Nakir segera datang, begitu para pelayat sudah
membalikkan badan. Anda akan ditanya tentang segala sesuatu mengenai tindakan
anda ketika hidup didunia. Bersikaplah setenang tenangnya, jawablah semua
petanyaan dengan pelan dan mantap. Pertanyaannya sekitar “apakah pernah membaca
kitab suci?”, “Apakah pernah mendapat bimbingan dari GURU? Dan “ Apakah segala
perbuatan yang anda lakukan sudah menyebut nama Tuhan lebih dulu, bila
risikonya berkaitan dengan nasib orang lain?”
Pada hari ke-4, maka anda akan dibangkitkan dari kubur, lalu diajak oleh suara itu (suara isyarat saja, tanpa memakai bahasa apapun) untuk bertemu dengan sanak sadulur yang sudah meninggal. Anda akan diarahkan menuju suatu pintu yang bersinar terang, itu pintu pelepasan namanya. Pintu untuk menuju alam barzah (alam penantian). Bila anda menolak untuk mengikuti suara penuntun itu, maka akan terdengar suara angin ribut yang menakutkan, maka mau tidak mau anda akan menuruti kemana suara itu menuntun. Setelah anda melewati pintu pelepasan, maka anda akan dipertemukan dengan sanak sadulur. Berkumpulnya anda dengan sanak sadulur ini menandakan bahwa keberadaan anda sudah berada di alam barzah (alam penantian). Semua amalan anda sudah terputus, kecuali bila anda memiliki keturunan yang baik, ilmu yang bermanfaat dan amal jariyah (amalan yang bisa dinikmati orang banyak, misalkan bikin jembatan, sumur, tempat ibadah dll).
(Pengetahuan tentang skaratul maut diatas didapat dari hasil terawangan dengan laku samadhi dan berdoa di makam -yang baru dikubur)
Pada hari ke-4, maka anda akan dibangkitkan dari kubur, lalu diajak oleh suara itu (suara isyarat saja, tanpa memakai bahasa apapun) untuk bertemu dengan sanak sadulur yang sudah meninggal. Anda akan diarahkan menuju suatu pintu yang bersinar terang, itu pintu pelepasan namanya. Pintu untuk menuju alam barzah (alam penantian). Bila anda menolak untuk mengikuti suara penuntun itu, maka akan terdengar suara angin ribut yang menakutkan, maka mau tidak mau anda akan menuruti kemana suara itu menuntun. Setelah anda melewati pintu pelepasan, maka anda akan dipertemukan dengan sanak sadulur. Berkumpulnya anda dengan sanak sadulur ini menandakan bahwa keberadaan anda sudah berada di alam barzah (alam penantian). Semua amalan anda sudah terputus, kecuali bila anda memiliki keturunan yang baik, ilmu yang bermanfaat dan amal jariyah (amalan yang bisa dinikmati orang banyak, misalkan bikin jembatan, sumur, tempat ibadah dll).
(Pengetahuan tentang skaratul maut diatas didapat dari hasil terawangan dengan laku samadhi dan berdoa di makam -yang baru dikubur)
$$$