Jumat, 17 Juni 2022

Sungai Merana

Sungai Brantas – Kedurus

Masih teringat dengan jelas, bagaimana aku menyelami pinggiran sungai Brantas saat masa kanak kanakku. Airnya bening bersemu hijau sebagai tanda bahwa sungai masih bersih dan sehat. Saat itu mandi bluron di aliran sungai selalu dihampiri oleh perahu penambang pasir. Perahu yang melaju itu aku gandoli, sehingga tubuh kecilku terseret sampai jauh.  Demikian kisah gaulku yang penuh dengan riuh teriakan anak anak saat membuang waktu dengan mandi di sungai. Kini kenangan itu sudah sirna, kerna warna air sungai saat ini sudah kuning kecoklatan, pertanda keruh dan kotor, serta banyak kandungan sampah yang dibuang kesungai, sehingga tak ada lagi anak anak yang mandi bluron disungai ini. Banyaknya pabrik yang berdiri di sepanjang aliran sungai, membuat sungai ini sekarat karena polusi. Nafas sungai yang menanggung beban kehidupan rakyat semakin sesak.  Jumlah ikan menyusut bahkan ada yang kini langka, yaitu ikan areng areng, sili dan papar. Jangan menangis wahai sungai Brantas, kami percaya dengan kehadiran warga yang semakin sadar akan kebersihan lingkungan, suatu saat nanti kau akan bersih kembali.
 
Wahai sungai  Brantas
Kami tahu beban hidupmu semakin berat
Sebab sarat akan limbah dan sampah
Bersabarlah, sebab generasi baru kami, akan hadir dengan 
visi kebersihan lingkungan yang lebih baik.
Mereka mau tak mau akan membentuk komunitas pecinta sungai, atau
LSM yang sarat dengan gagasan hidup bersih dan berkelanjutan.
Akan ada komunitas Jogo Kali yang dengan berkala 
akan memunguti sampah di badanmu serta memberi peringatan 
bagi warga pinggir sungai untuk tak membunag sampah atau kotoran ke tubuh sucimu.
Akan ada anggaran yang mengalir dari pemda untuk membuat sungai bersih kembali.
Cepat atau lambat kau akan berubah menjadi bening, seperti sungai Aare di Swiss.
Percayalah!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar