Momong adalah kegiatan mengasuh anak usia 1-5 tahun, biasanya dengan menggendong. Dengan momong terjadi transfer aura tubuh atau energi positip karena terjadi kontak antara anak dan ibu/orang yang lebih tua. Dengan momong, maka sifat kemanusiaan anak akan meningkat, disamping rasa bersatu, rasa kasih, rasa melindungi dan rasa membela/mengayomi. Momong bisa juga hanya dengan mengawasi anak yang sedang bermain.
Siapakah gembalamu?
Dalam kebingungan dan ketidak-tahuan memang diperlukan
gembala.
Ia akan mengajak kita untuk selalu berada pada track-record
yang benar, bukan?
Itu bukan berarti suatu bentuk kekangan pada kebebasan
pribadi, tapi semata mata agar kita tidak ingin celaka dan salah arah. Para
gembala akan mengasuh kita, mengawasi gerak-gerik kita dan memberitahukan pada
kita kalau kita tak boleh meneruskan perjalanan karena didepan ada lubang atau
halangan. Lantas siapa yang menggaji para gembala itu? kok demikian susah payah
mereka menuntun kita? Orang bilang itu suatu panggilan jiwa atau semacam
kewajiban. Siapakah gembala yang baik itu? ibu kita, guru kita atau kakak kita?
Atau Tuhan kita? Mereka berkepentingan agar kita bisa tumbuh menjadi dewasa
dengan benar, dengan kehadiran mereka, kita akan selalu berada di padang asuhan
yang nyaman-aman dan menyenangkan, karena sudah merupakan jatah kita, kewajiban
merekalah agar kita memperoleh padang gembalaan, baik karena pertalian darah,
tugas-profesi atau panggilan pribadi. Jadi mereka – para gembala itu akan
merasa berdosa bila membiarkan kita untuk tersesat atau terperosok pada lubang
kesulitan dan penderitaan. Konon, Tuhan-lah yang paling bertanggung jawab atas
hambanya untuk tak terbiarkan sesat menerus, maka Tuhan kirimkan para utusan
itu, para nabi dengan petunjuk, larangan dan hukuman. Tujuannya tentu agar
kita-manusia menjadi insan kamil, manusia bijak berperi kehidupan sosial yang
baik. Tuhan sudah berjanji bahwa pada setiap umat akan ia kirimkan seorang
gembala – messiah, yang berfungsi sebagi penuntun dan pemegang amanat. Aji saka
untuk gembalakan orang Jawa, Kong Fu Tse untuk gembalakan orang China, Musa untuk orang Yahudi dan masih banyak lagi.
Mereka adalah orang orang terpilih pada jamannya, untuk gembalakan atau momong
umatnya. Mereka akan didatangkan bila ayah-ibumu sudah tak mampu gembalakan
engkau lagi, seperti saat para ayah kaum Quraish-Arab membunuhi bayi
perempuannya, maka Tuhan kirimkan Muhammad, sang rasul. Sesulit itukah untuk menjadi
gembala? Sehingga diperlukan tangan Tuhan untuk momong kita? Jawabannya tentu
akan berpulang pada pribadi kita dan rasa kesadaran kita, bahwa si yunior
berhak tahu, mana yang baik dan buruk. Itu saja tidak lebih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar